Empat Hari Tersesat di Hutan Wilis, Pemuda ini Masih Segar Bugar!

bajulan
Korban hilang ditemukan
Matakamera, Nganjuk – Sudah empat hari Sukemi, 30, pria muda asal Dusun Nglarangan, Desa Bajulan, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk dicari-cari oleh tim SAR Taruna Siaga Bencana (Tagana) Nganjuk. Sejak 4 Januari sampai 7 Januari, si pencari rumput ini dikabarkan menghilang di tengah hutan lebat Gunung Wilis, di dekat desanya.

Regu relawan pun melakukan pendakian lewat jalur setapak yang berbatasan langsung dengan Dusun Nglarangan. Jalur sama yang setiap hari dilewati Sukemi, untuk menembus hutan yang dikenal banyak tebing curam dan jalanan bercabang yang membingungkan itu.

Setelah empat hari keluar-masuk hutan yang diyakini masyarakat setempat sering membuat orang tersesat itu, pada 7 Januari pukul 10.00 pagi, tim SAR akhirnya berhasil menemukan Sukemi kawasan di Hutan Sumberwuluh, Desa Klodan, Kecamatan Ngetos, atau sekitar 10 kilometer didari tempatnya terakhir kali terlihat. “Kondisinya segar bugar, tetapi tidak bisa diajak mengobrol,” kata Aries Trio Effendi, relawan Tagana Nganjuk yang memimpin pencarian.

Tim langsung mengenali ciri-ciri Sukemi berdasarkan informasi pakaian yang terakhir dikenakan pemuda itu, sebelum pamit pergi dari rumah untuk mencari rumput. Namun saat ditemukan, Sukemi tidak tampak membawa karung atau sabit sebagai alatnya mencari rumput. “Kami tanya tidak menjawab, mungkin ditinggal di tengah jalan,” lanjut Aries.

Sukemi lalu dievakuasi keluar dalam hutan menuju pos jaga terdekat dari hutan. Pemuda itu mau diberi makan nasi dan roti untuk asupan energi, namun tetap enggan bicara. Dia hanya sekali berkata dengan terbata-bata, bahwa selama hampir empat hari empat malam di tengah hutan dia hanya berjalan kaki dan tidur di bawah pohon. “Ngakunya tidak makan sampai tiga hari, hanya minum air sungai,” sambung Aries lagi.

Tim SAR dan TNI Polri yang ikut membantu evakuasi siang itu juga sempat memanggil tim medis Puskesmas Loceret untuk memastikan kondisi kesehatan Sukemi usai tersesat empat hari di dalam hutan. Hasilnya, secara umum tidak ada gangguan fatal pada tubuh luar dan dalam Sukemi. Hanya tenaganya yang berkurangan karena tak cukup makan selama tersesat. “Kelihatan masih bugar. Tidak ada luka lecet sekecil apapun. Kami juga heran,” seloroh Aries.

Belakangan dari pihak keluarga diketahui, Sukemi sejak kecil mengidap keterbelakangan mental, dan beberapa kali menghilang dari rumah dan lupa jalan pulang. (ab)
Share on Google Plus

About matakamera.net

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment

Comments System