Banjir Terjang 6 Desa di Nganjuk, Ketinggian Capai 1 Meter

nganjuk
Salah satu titik banjir di Desa Ketawang, Gondang Nganjuk, yang merendam separuh rumah warga, 23 Februari 2016
matakamera, Nganjuk – Banjir lagi-lagi melanda wilayah Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Selasa sore 23 Ferbuari 2013. Kali ini serangan air bah dengan ketinggian 50 sentimeter sampai 1 meter melanda 6 Desa di Kecamatan Gondang. Banjir yang dipicu hujan deras lebih dari lima jam itu, sampai semalam dilaporkan telah merendam hampir 10.000 unit rumah warga di lima desa masing-masing Desa Sumberjo, Desa Jaan, Desa Sanggrahan, Desa Sumberagung, Desa Ketawang, dan Desa Balonggebang yang terkena limpahan terakhir pada pukul 20.00.
Puluhan anggota kepolisian dari Polsek Gondang, Koramil Gondang, serta tim SAR gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nganjuk dan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Nganjuk tiba di lokasi. Dengan beberapa mobil patroli offroad mereka berkeliling menembus perkampungan di Desa Sumberagung dan Desa Ketawang, yang sejak semula dilaporkan mengalami dampak banjir paling parah. “Di desa sumberagung dan ketawang saja, ada 500 rumah yang terkena dampak banjir,” kata Kapolsek Gondang AKP Gendut Wisoko yang memantau lokasi.     
Joko Dewo Umbaran, anggota BPBD Nganjuk mengatakan, banjir dengan kekuatan besar itu disebutnya memang dipicu hujan terus-menerus selama sekitar lima jam. Namun, sore kemarin pihaknya juga mendapat informasi awal, bahwa waduk Kedung Sengon yang ada di tepi hutan utara Kecamatan Gondang meluap dan jebol. Namun untuk memastikannya, Dewo menyebut pihaknya masih harus melakukan pengecekan langsung ke lokasi, yang direncanakan pada pagi ini. “Yang jelas memang ada limpahan air dari utara, dari hutan yang juga diguyur hujan lebat sejak siang,” imbuhnya.
Tim Tagana Nganjuk juga terjun ke lokasi sampai menjelang tengah malam kemarin. Koordinatornya, Aries Trio Effendi menyebut, sebagian dari sekitar 500 rumah yang terendam di Desa Sumberagung dan Desa Ketawang masih belum surut sampai pukul 21.00. Para penghuninya pun masih bertahan di teras atau di tepi jalan sambil menggendong anak-anak mereka yang masih kecil. Sebagian warga lagi sibuk menyelamattkan hewan ternak seperti kambing, bahkan sampai dibawa ke atas tempat tidur. Malam itu juga timnya meyiapkan lahan terbuka yang paling dekat dengan lokasi banjir, untuk mendirikan tenda evakuasi, Jika sewaktu-waktu ada warga yang butuh tempat mengungsi.(ab)


Share on Google Plus

About matakamera.net

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment

Comments System