Kisah Dua Siswa MI Sidoarjo, 'Dijemput' 3 Pria Misterius Sampai Ditemukan Polisi di Terminal Nganjuk

Penculikan Anak SD
Riski dan Felix ketika dalam pengamanan anggota polwan Unit PPA Polres Nganjuk, usai ditemukan di Terminal Nganjuk, Senin sore 9 Mei 2016
matakamera, Nganjuk - Riski Anriyan Nurrahman, 11 tahun, dan Felix, 10 tahun, kedua siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Ikhsan, Gedangan, Sidoarjo, ditemukan dalam keadaan lemas dan setengah linglung, di area penurunan penumpang bus di Terminal Anjuk Ladang, Nganjuk, Jawa Timur, pada Senin sore, 9 Mei 2016. Riski dan Felix yang masing-masing merupakan siswa kelas 5 dan 3 MI, diduga baru saja menjadi korban penculikan oleh sekelompok orang tak dikenal, ketika mereka baru pulang dari sekolah mereka di Sidoarjo, yang berjarak sekitar 100 kilometer dari Nganjuk. Beruntung keduanya cepat-cepat diselamatkan oleh anggota kepolisian untuk kemudian kasusnya ditangani Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Nganjuk.
Menurut informasi, kejadian itu bermula saat pulang sekolah sekitar pukul 12.00 siang, Riski dan Felix tiba-tiba didatangi oleh tiga orang yang sudah menunggu di dekat sekolah mereka. Belakangan menurut pengakuan salah satu siswa ini, ketiga orang pria misterius itu sudah mengikuti sejak jam isttirahat sekolah. "Menurut penuturan salah satu korban, ketiga pria itu mengaku sebagai teman ayahnya disuruh jemput," ungkap Kasatreskrim Polres Nganjuk AKP Pino Ary.
Berikutnya, kedua korban tampaknya masuk dalam jerat perangkap ketiga pelaku sehingga menurut saja diajak pergi dari sekolah. Riski dan Felix yang masih bocah kemudian menjurut saja ketika mereka diberi minuman kemasan isotonik merk Mizone oleh para pelaku. Mereka kemudian diajak ke Terminal Bus Bungurasih Sidoarjo, sebelum kemudian  dinaikan bus Mira jurusan Surabaya-Solo.
Lagi-lagi menurut pengakuan korban kepada polisi, mereka langsung mengantuk dan tertidur setelah meminum minuman botol yang diberikan secara cuma-cuma oleh para pelaku. Hingga beberapa jam kemudian, ketika hari mulai menjelang sore sekitar pukul 15.00, Riski dan Felix yang masih terlelpa tidur di bangku penumpang bus lalu dibangunkan oleh kondektur. Tak disangka, keduanya dengan masih memakai seragam sekolah putih-hijau ternyata sudah dibawa jauh sampai di Terminal Anjuk Ladang Nganjuk. "Saat diturunkan dari bus oleh kondektur, kedua korban merasa kepalanya pusing namun orang yang diduga mengajak korban sudah tidak ada," lanjut Pino. Menurut keterangan kondektur bus, para pelaku disebut sudah turun dari bus lebih dulu di wilayah Kabupaten Jombang.
Tak beselang lama laporan terkait dua anak SD yang kebingungan di Terminal Nganjuk itupun sampai di telinga polisi. Riski dan Felix kemudian segera diamankan di kantor Unit PPA Polres Nganjuk dan dimintakan tindakan visum et repertum untuk mengetahui kondisi kesehatan dan fisik mereka.
Lebih lanjut AKP Pino menjelaskan, sore itu juga pihaknya langsung berkoordinasi dengan Polres Sidoarjo untuk mencari keluarga kedua korban melalui pihak sekolah. Sambil menunggu orang tua korban menjemput ke Nganjuk, untuk sementara waktu kedua korban dirawat di rumah salah satu anggota polwan Unit POA Polres Nganjuk. "Tim kami juga tetap melakukan penyelidikan terhadap para pelaku dan menggali motifnya," tegas Pino.
Perkembangan terbaru, pada Senin malam sekitar pukul 20.30, kedua orang tua para korban sudah menjemput anak mereka di Mapolres Nganjuk, untuk dibawa kembali ke rumah masing-masing di Sidoarjo. Adapun Riski adalah putra dari pasangan Jumadi dan Siti asal Kebel Timur, Sidoarjo, sedangkan Felix adalah putra pasangan Edi dan Wati asal Sidoarjo.(ab)

Share on Google Plus

About matakamera.net

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment

Comments System