Sareh Wiyono Blusukan ke Jatikalen, Dorong Masyarakat Desa Mampu Berfikir Unggul

Nganjuk
Sareh Wiyono tampak membaur di tengah warga Dusun Tambak, Desa Begendeng, Kecamatan Jatikalen, Nganjuk, yang sama-sama mengikuti kegiatan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan MPR-RI, 11 Juni 2016
matakamera, Nganjuk – Demi melaksanakan tugas sesuai Undang-Undang, Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR-RI) berkewajiban melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat yang salah satunya kegiatannya adalah sosialisasi Pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika di daerah pemilihannya.

Kegiatan sosialisasi tersebut dilaksanakan sebagai salah satu wahana untuk lebih memasifkan  pelaksanaan nilai-nilai luhur bangsa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sebagaimana terdapat yang terdapat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika khususnya di kalangan generasi muda.
Hal itu seperti ditunjukkan oleh DR. H. Sareh Wiyono, SH., MH, Anggota MPR RI Dapil Jatim VIII baru-baru ini. Politisi yang akrab disapa Mbah Sareh ini mendatangi sebuah dusun kecil di Kecamatan Jatikalen, Kabupaten Nganjuk, bernama Dusun Tambak, Desa Jatikalen. Mbah Sareh terjun langsung menyapa masyarakat di dusun setempat, untuk memberi sosialisasi pentingnya Empat Pilar Kebangsaan. Acaranya berlangsung pada hari Sabtu 11 Juni 2016, dan diikuti oleh ratusan warga di sekitar Desa Begendeng, pamong dan tokoh masyarakat. "Masyarakat pedesaan menjadi sasaran strategis dalam mensosialisasikan 4 Pilar MPR RI," ujar Mbah Sareh dalam posisinya sebagai narasumber.
Hal itu mengingat, bahwa masyarakat desa merupakan bagian penting dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila, UUD Negara RI 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Oleh karena itu, lanjut Mbah Sareh Wiyono, Bangsa Indonesia bisa menjadi bangsa yang kuat dan berdikari apabila masyarakat pedesaan mampu menjadi unggul dan berfikir unggul.
Lebih lanjut Sareh menuturkan, empat pilar ini harus benar-benar di pahami oleh masyarakat hingga pelosok-pelosok desa. Sebab, sekarang ini kita semua terutama di daerah pedesaan sudah melupakan betapa pentingnya mengerti kedudukan UUD 1945 dan Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia. "Semuanya itu diawali dari hal-hal sederhana, yang bisa dijumpai sehari-hari dalam kehidupan masyarakat pedesaan," ujar pria yang juga anggota Komisi II DPR-RI ini.
Menurut Mbah Sareh, pemahaman dan implementasi terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam empat pilar negara harus selalu ditumbuhkembangkan, dalam mewujudkan cita-cita masa depan indonesia yang lebih baik menuju masyarakat yang sejahtera, adil,makmur serta menjadi negara yang berdaulat dan bermartabat.
Lebih dari itu, dengan berinteraksi langsung bersama warga pedesaan seperti di Dusun Tambak, Desa Begendeng, Mbah Sareh bisa langsung menyerap aspirasi yang berkembang di masyarakat secara komprehensif, tentang pelaksanaan empat pilar tersebut. "Cara yang paling baik untuk bersosialisasi adalah terjun dan bersentuhan langsung," ujar Sareh.
Untuk diketahui, dalam acara tersebut Mbah Sareh juga berkesempatan memberikan langsung santuan terhadap 150 kaum dhuafa, anak yatim dan warga lanjut usia.(ab/adv)

DR. H. SAREH WIYONO M, SH., MH.
Anggota MPR-RI Dapil Jatim VIII / Fraksi Partai Gerindra

(Editor : Panji Lanang Satriadin)



Share on Google Plus

About matakamera.net

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment

Comments System