Keliling Dapil, Anggota DPR-RI Sareh Wiyono Serap Aspirasi Warga di 15 Lokasi

Nganjuk
Anggota Komisi II DPR-RI Sareh Wiyono saat membaur bersama pengurus DPC Partai Gerindra Kabupaten Mojokerto (matakamera.net/fadli)
matakamera, Jatim - Mengisi masa reses tahun sidang V 2015-2016, Anggota Komisi II DPR-RI DR.H. Sareh Wiyono SH.MH memilih blusukan ke sejumlah kabupaten di Jawa Timur, yang merupakan daerah asal pemilihnya. Kunjungan kerja perorangan ini dilaksanakan sejak tanggal 2-10 Agustus 2016 antara lain di Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Jombang, Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Madiun, yang termasuk Dapil VIII Jatim. Selama kunjungan, Mbah Sareh (sapaan akrab Sareh Wiyono) sudah bertemu dan bercengkrama langsung dengan ribuan masyarakat yang tersebar di 15 lokasi berbeda.
Bentuk kegiatan blusukan yang dilakukan Mbah Sareh antara lain dikemas dalam bentuk Halal Bihalal dengan Tokoh Masyarakat di Dapil Jatim VIII, Halal Bihalal dan Serap Aspirasi dengan DPC Partai Gerindra di Dapil Jatim VIII, Pemberian bantaun kepada kaum dhuafa di Kabupaten Nganjuk, dan dialog bersama masyarakat petani. "Banyak manfaat yang didapat ketika bisa bertatap muka langsung dengan masyarakat," ujar Mbah Sareh.

Politisi Partai Gerindra ini pun kemudian menggambarkan satu per satu hasil penyerapan aspirasi selama berinteraksi dengan masyarakat di 15 lokasi berbeda di empat kabupaten. Yang pertama di Kabupaten Nganjuk, yang juga merupakan tanah kelahiran Mbah Sareh,  saat ini dinilai sangat mendesak dilakukan pembangunan infrastruktur secara masif. Mengingat, banyaknya infrastruktur yang kondisinya rusak parah seperti jalan kabupaten, kecamatan bahkan jalan desa. "Begitu juga dengan jembatan dan juga infrastruktur lainnya," ujar pria yang mantan hakim ini.

Contoh kecilnya disebut Mbah Sareh antara lain,  perlunya pengerukan waduk di Kabupaten Nganjuk seperti tiga waduk di daerah Lengkong, masing-masing Waduk Sumbersono seluas 279 hektare, Waduk Tirto Lohgawe seluas 300 hektare, dan Waduk Sumberkepuh seluas 500 hektare. Juga waduk Kedunggendo di Desa Mancon dan waduk-waduk yang lain. "Karena waduk-waduk ini sangat berperan penting sebagai sumber air petani, khususnya di saat musim kemarau," urai Sareh.

Berikutnya di Mojokerto, Mbah Sareh mencatat hasil pertanian berupa gabah hendaknya mendapat perlindungan harga oleh pemerintah di tingkat petani. Saat musim panen tiba harga gabah di pasaran tergantung pada tengkulak atau pedagang besar. Jadi, harga saat panen tiba sangat anjlok dan tidak menguntungkan, bahkan sekarang harga hanya berkisar Rp 2.700/Kg, sehingga petani berharap hasil panen gabah/padi yang melimpah dibeli oleh Bulog. Masyarakat setempat berharap, agar gabah hasil pertanian bisa di beli oleh Bulog. Sebab, jika masyarakat menjual langsung ke Bulog,  maka pihak Bulog tidak bisa menerima dan terpaksa harus melalui tengkulak yang sudah punya jalur ke Bulog.

Sedangkan di Kabupaten Jombang, aspirasi masyarakat yang didengar dan dicatat Sareh antara lain masalah alih fungsi tanah atau lahan sangat meresahkan warga. Sesuai UU no. 41 Tahun 2009, alih fungsi lahan atau tanah subur untuk dijadikan perumahan tidak diperbolehkan. Padahal kasus semacam ini di Jombang sering terjadi."Mohon ada perhatian serius dari Pemerintah atau DPR RI agar terjadi benar-benar menegakkan aturan terkait alih fungsi lahan," ucap Sareh mengulangi aspirasi warga yang didengarnya.

Selain itu, ada juga masalah Tunjangan Profesi Pendidik (TPP) guru sekolah/madrasah di wilayah pegunungan di Jombang, yang cenderung lambat atau tidak memenuhi syarat. Penyebabnya karena jumlah siswa terbatas serta jumlah jam mengajar juga sangat terbatas, sehingga pemerintah diminta memberlakukan syarat khusus untuk dimasukan golongan sekolah terpencil bagi sekolah yang ada di daerah pegunungan atau daerah pinggiran.

Terakhir, dalam kunjungan ke Kabupaten Madiun, Sareh Wiyono mencatat perlunya pengerukan embung-embung mengingat fungsinya yang sangat vital untuk pengairan pertanian. "Selama ini embung yang ada di Madiun sebagian besar mengalami pendangkalan, sehingga tidak bisa maksimal digunakan," pungkas Mbah Sareh. (ab/adv)

(Panji Lanang Satriadin)
Share on Google Plus

About matakamera.net

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment

Comments System