Petani Bawang Merah Nganjuk Dihadang Masalah Harga Pupuk dan Cuaca

suryo alam
Anggota DPR-RI Suryo Alam (bertopi petani), saat menyambangi sentra pertanian bawang merah di Desa Sidokare, Rejoso, Nganjuk, 8 Agustus 2016 (matakamera/rois)
matakamera, Nganjuk - Petani bawang merah di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur kini sedang dirundung masalah. Setelah sempat mencicipi harga melambung di bulan Juli, kini di masa panen harganya justru turun di kisaran Rp 15 ribu di tingkat petani. Hali ini antara lain dipicu musim hujan yang tidak stabil, yang berimbas pada pembusukan daun tanaman."Cuacanya tidak tentu, masih sering hujan jadi cepat busuk," ujar Suwignyo, 40, seorang petani bawang merah asal Desa Sidokare, Kecamatan Rejoso, Nganjuk.

Keluhan itu disampaikannnya langsung saat sawahnya dikunjungi anggota DPR-RI Mohammad Suryo Alam, pada 8 Agustus 2016.

Muhammad Nur, Kepala Desa Sidokare yuang berada di lokasi menjelaskan, bahwa selain musim hujan petani juga dihadang masalah harga pupuk dan obat-obatan yang mahal, tetapi tidak cocok digunakan untuk bawang merah."Tidak mempan karena pupuk padi," ujar sang kades. Nur menambahkan, penjual obat tanaman di sejumlah toko pertanian tidak memiliki standar harga  yang jelas, sehingga cenderung memberi harga semaunya sendiri.

Menanggapi hal itu, anggota DPR-RI M. Suryo Alam sudah mencatat semua keluhan petani, dana secepatnya akan membawa ke Senayan untuk dicarikan solusinya."Termasuk faktor perbaikan jalan untuk pendistribusian hasil panen juga menjadi catatan kami" pungkas politisi Partai Golkar ini.(ro/ab)

(M. Roissudin)
Share on Google Plus

About matakamera.net

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment

Comments System