Bikin Merinding! Ini Sederet Mitos Air Terjun Sedudo di Nganjuk

Air terjun sedudo
Pemandangan kabut di sekitar puncak Air Terjun Sedudo, Desa Ngliman, Kecamatan Sawahan, Nganjuk, Jawa Timur (matakamera/foto : IG ari kenthink)
Rabu 28 September 2016

matakamera, Nganjuk - Air Terjun Sedudo yang terletak di lereng Gunung Wilis, Desa Ngliman, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, sejak lama sudah menjadi primadona wisata daerah setempat. Terutama, setiap datang Bulan Suro di mana ribuan orang dari sekitar Nganjuk dan luar kota berbondong-bondong untuk melakukan ritual siraman dan berendam, di kolam guyuran air terjun.

Terletak di ketinggian 1.438 meter di atas permukaan air laut, air terjun Sedudo ternyata sejak ratusan tahun menyimpan banyak cerita mitos. Tak jarang membuat bulu kuduk merinding. 

Berikut ini, matakamera.net merangkum 7 cerita mitos yang berkembang seputar Air Terjun Sedudo, berdasarkan wawancara dengan penggiat pariwisata Nganjuk Aries Trio Effendi.

1. Pada zaman Kerajaan Majapahit di bawah kepemimpinan Hayam Wuruk, kawasan Air Terjun Sedudo konon sering digunakan oleh Mahapatih Gajahmada untuk menggelar latihan militer bagi prajurit kerajaan, khususnya pasukan elite mereka yang bernama Bhayangkara.

2. Konon, siapapun yang mandi di kolam yang berada tepat di bawah air terjun bisa mendapatkan berkah keselamatan, awet muda, disembuhkan dari sakit yang dideritanya.

3. Sejak dahulu, kawasan Sedudo sering didatangi oleh pejabat tinggi dan tokoh politik lokal maupun nasional. Khususnya bagi mereka yang meyakini bahwa Air Terjun Sedudo membawa berkah untuk kenaikan pangkat dan jenjang karir.

4. Lokasi air terjun pada zaman Kerajaan Majapahit dikabarkan sering digunakan untuk mencuci senjata milik raja dan patung dalam upacara Prana Prasthista.

5. Pada zaman kerajaan Islam, Sedudo dikenal sebagai kawasan pertapaan Ki Ageng Ngaliman, seorang penyebar agama Islam di wilayah Nganjuk. Dalam perkembangannya, setiap bulan Suro selalu diadakan ritual mandi Sedudo atau siraman Sedudo yang diawali prosesi tarian oleh enam penari berambut panjang yang masih perawan alias dalam keadaan suci.

6.  Siapapun tidak boleh melakukan hal-hal buruk selama berada di kawasan Sedudo. Contohnya, tidak boleh berbuat mesum, membuang sampah di kolam dan aliran Sedudo, hingga dilarang  memakai sabun atau sampo saat mandi. Larangan itu jika diabaikan dipercayai akan menimbulkan kesialan bagi yang bersangkutan.*

Panji LS
Share on Google Plus

About matakamera.net

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment

Comments System