 |
| Satu per satu gelandangan dan pengemis diciduk oleh petugas Satpol PP Nganjuk, dari tempat persembuyian mereka di beberapa titik kawasan kota, Minggu malam 23 Oktober 2016 (matakamera.net/istimewa) |
Menurut informasi, razia dimulai sekitar pukul 20.00 WIB. Aparat menyisir sejumlah titik yang kerap menjadi tempat berkumpul para gelandangan itu, antara lain di di Terminal Lama Pujahito, kolong jembatan depan hotel Istana, Pasar Wage, Terminal Anjuk Ladang, hingga di sekitar Taman Rekreasi Anjuk Ladang (TRAL).
Di tengah razia, sempat terjadi adu mulut antara petugas dan salah satu gelandangan yang menolak untuk diangkut truk."Saya bukan gelandangan Pak. Saya cuma istrirahat kok nggak boleh," ujar si gepeng yang mengaku berasal dari Kota Kediri. Namun saat ditanya kartu identitas dia tidak bisa menunjukkan. Mau tak mau si gepeng harus diangkut ke Kantor Satpol PP Nganjuk.
Sampai pukul 22.00, Satpol PP berhasil mengamankan 21 orang gelandangan dan pengemis. Rinciannya, dari Pujahito sebanyak 15 orang, TRAL sebanyak 2 orang, Pasar Wage 2 orang , ditambah 2 orang lainnya yang ditangkap secara kebetulan di kawasan Alun-Alun. Mereka adalah pasangan muda-mudi yang sedang mabuk minuman keras.
Kepala Seksi Penyidikan dan Penindakan Satpol PP Nganjuk Suprapto menjelaskan, razia ini bermula dari laporan dari masyarakat yang resah akan banyaknya gelandangan dan pengemis yang berkeliaran di jalan-jalan protokol kota, terutama di perempatan lampu merah. "Tentu sangat menggangu kenyamanan dan ketertiban kota," ulasnya. Razia semacam ini disebutnya akan terus dilakukan secara berkala, sampai kawasan Nganjuk kota benar-benar bersih dari gelandangan, pengemis hingga preman jalanan.(ab)
(Panji LS)
0 komentar:
Post a Comment