 |
| Polres Nganjuk melakukan pencegahan dini, untuk menutup celah dampak aksi teror bom di Gereja Oikumene Samarinda, Kaltim, 13 November 2016 (matakamera.net/foto:istimewa) |
Kapolres Nganjuk AKBP Joko Sadono melalui Kabag Ops Kompol Bambang Sutikno mengatakan, upaya tersebut dilakukan untuk mengantisipasi meluasnya kejadian serupa, termasuk di Kota Angin yang selama ini aman dan kondusif. "Kita melakukan pencegahan sedini mungkin," ujar Kompol Bambang.
Menurutnya, sebenarnya kegiatan pengamanan gereja-gereja di Nganjuk yang jumlahnya lebih dari 60 titik ini sudah rutin dilaksanakan oleh jajaran Polres Nganjuk setiap hari Minggu, atau hari besar umat Kristiani. "Namun kegiatan pengamanan hari ini lebih ditingkatkan untuk mencegah aksi yang tidak diharapkan," katanya.
Salah satu bentuknya seperti kegiatan sterilisasi dan penyisiran menggunakan metal detector di Gereja Santo Paulus di Jalan Diponegoro Nganjuk. Satu regu polisi lengkap dengan senjata api dan alat pelacak bom diterjunkan Minggu malam 13 November 2016 untuk menyisir lokasi. Selain itu, polisi juga melakukan penjagaan dan patroli mobile di sekitar lokasi dan beberapa objek vital di kawasan kota. "Kami lanjutkan kegiatan serupa pada Senin malam (14 November 2016)," imbuh Kompol Bambang.
Lebih lanjut Kompol Bambang mengimbau, kepada masyarakat agar tidak panik atas informasi yang tersebar di masyarakat terkait teror bom. Mengingat saat ini Polres Nganjuk sudah meningkatkan kesiapsiagaan. "Apabila masyarakat menemukan informasi terkait hal yang mencurigakan, Kapolres meminta agar segera melaporkan kepada pihak kepolisian terdekat," tukasnya.(ab)
(Panji LS)
0 komentar:
Post a Comment