Bus Peserta Demo 212 asal Nganjuk Sempat Distop di Terminal Lama, Gara-Gara ...

demo 212
Puluhan orang asal Kabupaten Nganjuk ikut dalam aksi damai 212 di kawasan Monas Jakarta, Jumat 2 Desember 2016. Perjalanan mereka sempat tertahan di depan Terminal Lama Nganjuk, lantaran sopir dan bus terpergok polisi tak membawa surat-surat kelengkapan berkendara (gambar kanan) .- Ilustrasi foto aksi Bela Islam Jilid II pada 4 November 2016 lalu (gambar  kiri) - (matakamera.net/foto:istimewa)
matakamera, Nganjuk – Bus carteran ATM Trans yang ditumpangi puluhan peserta aksi damai 212 di Jakarta, sempat terjaring razia lalu-lintas Satlantas Polres Nganjuk, pada Kamis siang 1 Desember 2016. Pasalnya, sopir bus ternyata kedapatan tidak memiliki SIM dan STNK. Akibatnya, perjalanan 50 orang yang mayoritas asal Kabupaten Nganjuk itu sempat tertahan dan harus mendapatkan sopir dan bus pengganti.

Polisi menghentikan laju bus di depan halaman kompleks Pujahito atau Terminal Lama Nganjuk, di Jalan Panglima Sudirman. Zainal Abidin, koordinator rombongan yang mengatasnamakan Front Pancasila mengaku, keberangkatan rombongannya ini untuk datang ke kawasan Monas dalam rangka aksi 212 Jumat 2 Desember 2016. Anggota yang berangkat berasal dari berbagai elemen ormas. “Kami tetap bisa melanjutkan perjalanan setelah dapat bus pengganti,” ujar pria yang biasa dipanggil Gus Zen ini.

Sementara itu, Kasatlantas Polres Nganjuk AKP Christopher  A. Lebang mengungkapkan, razia merupakan operasi stasioner rutin, dan tidak terkait dengan identitas para penumpangnya. “Kami tindak karena sopir tak memiliki kelengkapan surat berkendara,” pungkasnya.(ab)

Bupati Nganjuk : Jangan Ikut Terpancing Demo di Jakarta

nganjuk
Apel Nusantara Bersatu yang ikut oleh berbagai elemen masyarakat, tokoh agama dan pejabat di Kabupaten Nganjuk, pada Kamis pagi 30 Desember 2016 (matakamera.net)
Sebelumnya, pada Rabu 30 November 2016, sekitar 7.308 orang dari berbagai elemen di Kabupaten Nganjuk menggelar Apel Nusantara Bersatu, di lapangan GOR Bung Karno Jalan Barito, Kelurahan Begadung. Apel dipimpin langsung oleh Bupati Taufiqurrahman, yang menyampaikn bahwa apel untuk meningkatkan kewaspadaan sekaligus mengobati luka-luka kecil, yang baru saja terjadi di tengah bangsa Indonesia. “Jangan ikut terpancing dalam Demo di Jakarta, cukup di sini berbaur menjadi satu nusa dan satu Bangsa,” ujar Taufiq.

Selain bupati, sejumlah pejabat juga menyampaikan petuahnya untuk menjaga kerukunan dan perdamaian di daerah, antara lain Dandim 0810/Nganjuk Letkot Inf Akatoto,Kapolres Nganjuk AKBP Joko Sandono, Ketua DPRD Nganjuk Puji Santoso, dan ditutup ikrak Nusantara Bersatu oleh Wakil Bupati Nganjuk KH Wachid Badrus.

Peserta apel terdiri dari Forpimda, 200 Anggota TNI, 200 anggota Polri, 90 orang anggota DPRD dan istri, 100 orang Mahasiswa, 1000 orang Pelajar, 200 Persit KCK Cabang XXIII Kodim 0810/Nganjuk, 40 Bayangkari, 200 Linmas, 60 Forkoppincam, 500 Santri dari Ponpes, 200 orang Korpri, 100 PKK, 50 GOW, 50 Perwosi,10 Pepabri/PP Polri, 150 IPSI, 250 NU serta Banser,100 Muhammadiyah, 150 LDII, 115 FKDM, 500 Bhineka tunggal ika,30 orang beladiri Forki serta 2976 perwakilan Masyarakat Kabupaten Nganjuk. (ab)
(Panji Lanang Satriadin)

Share on Google Plus

About matakamera.net

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment

Comments System