Sekolah 5 Hari dan Full Day itu Pilihan Saja, di Nganjuk Sudah Banyak TPQ

nganjuk
Anak usai sekolah di daerah-daerah, termasuk di Kabupaten Nganjuk, sejak dahulu sudah terbiasa mengikuti kegiatan pembinaaa agama dan akhlak di madin dan TPQ (matakamera.net)
Kamis 15 Juni 2017 |
by Panji Lanang Satriadin

matakamera, Nganjuk – Anggota Komisi X DPR RI M. Suryo Alam meminta Mendikbud Muhadjir Effendy lebih bijak, terkait penerapan wacana sekolah lima hari dan 8 jam dalam sehari.
Kebijakan itu harus bersifat pilihan atau opsional. “Tidak wajib dilaksanakan seluruh sekolah, sehingga tidak harus dipaksakan,” ujar Suryo.

Menurut Suryo, sikap itu diambil Komisi X DPR-RI usai Rapat Kerja dengan Mendikbud, Selasa 13 Juni 2017 lalu.

Selain itu, hasil raker yang ditandatangani oleh Mendikbud dengan Wakil Ketua Komisi X DPR RI juga ditegaskan, bahwa Komisi X DPR RI minta Mendikbud mengkaji secara komprehensif atau mendalam terhadap kebijakan sekolah lima hari dalam seminggu atau 8 jam dalam satu hari.

nganjuk
Anggota Komisi Pendidikan DPR-RI M.Suryo Alam saat berada di tengah anak-anak usai sekolah, di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur (matakamera.net)
Mendikbud juga diminta mempersiapkan waktu yang cukup dan melakukan sosialisasi, dan memperhatikan dampak sosiologis dan penolakan dari berbagai elemen masyarakat. “Serta tidak memberatkan masyarakat, orang tua, dan anak didik, tidak menambah anggaran dan adanya target yang jelas setiap tahapannya,” ujar politisi yang sebelumnya bertugas di Komisi IV DPR-RI tersebut.

Terkait kebijakan sekolah 8 jam dalam sehari, Suryo juga berkaca pada kondisi nyata di daerah pemilihannya sendiri, di Kabupaten Nganjuk. Di daerah ini sejak lama anak-anaknya terbiasa mengikuti kegiatan keagamaan dan pembinaan akhlak di TPQ, setiap pulang sekolah.

 “Kami memahami dan merasakan, manfaat adanya madrasah diniyah (madin) atau sekolah sore, selepas pulang sekolah, yang diadakan hampir di semua desa, masjid, madrasah. Mereka sudah melakukan secara swadaya, demi rasa ikut bertanggung jawab atas pendidikan, khususnya dibidang agama, akhlak dan budi pekerti anak,” ujar anggota DPR-RI Dapil VIII Jawa Timur ini.

Menurut Suryo, Mendikbud sempat berargumen bahwa wacana sekolah 8 jam sehari juga akan diisi pelajaran seperti TPQ. Namun, Suryo di Komisi X berpendapat bahwa Mendikbud lupa bahwa penyelenggarannya berbeda institusi. “Yang satu sekolah formal, dan yang satu informal oleh masyarakat,” urai pria yang sering berkeliling ke madin-madin dan TPQ di Kabupaten Nganjuk tersebut.(ds/ab/2017)




Share on Google Plus

About matakamera.net

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment

Comments System