Salam Lima Jari, Gerakan Moral Masyarakat Nganjuk Melawan Korupsi

Ratusan relawan menunjukkan pose Salam Lima Jari, usai acara deklarasi gerakan moral di Lapangan Desa Betet, Kecamatan Ngronggot, Nganjuk, Ahad 8 Oktober 2017 (matakamera/ist)
Ahad 8 Oktober 2017 ||
by Panji LS

matakamera, Nganjuk – Beberapa bulan terakhir, masyarakat Nganjuk sering mendengar istilah ‘Salam Lima Jari’, baik di media sosial maupun di tempat-tempat publik. Banyak yang masih penasaran, apa sebenarnya makna di balik slogan tersebut.

Pada Ahad 8 Oktober 2017, Salam Lima Jari secara resmi dideklarasikan sebagai sebuah gerakan moral, untuk melawan segala bentuk praktik korupsi di Kota Angin. Seruan perlawanan digaungkan ke seluruh penjuru Kabupaten Nganjuk, dari Lapangan Desa Betet, Kecamatan Ngronggot, tempat berlangsungnya deklarasi.

“Ganyang koruptor , lawan peminpin serakahdan murka! Jangan beri kesempatan untuk memimpin Bumi Anjuk Ladang tercinta!” seru Sajianto, Ketua Forum Guru Honorer Kategori Satu (K1) yang berorasi di atas panggung deklarasi.

Dengan berapi-api, Sajianto menyatakan dukungan penuh terhadap gerakan moral yang dilakukan oleh kelompok pemuda, yang mengatasnamakan Salam Lima Jari untuk Perubahan. ”Jangan gentar kawan-kawanku,  teruskan perjuangan melawan penguasa zolim,” teriak Sajianto dihadapan ratusan relawan Salam Lima Jari.

nganjuk
Acara deklarasi Salam Lima Jari Nganjuk juga dimeriahkan oleh aksi joget temon massal, orasi ilmiah, hingga hiburan musik dangdut (matakamera/ist)
Di tempat yang sama, aktivis Nganjuk John Willem Wadoe, yang dipercaya sebagai Ketua Gerakan Moral Salam Lima Hari menegaskan, tujuan deklarasi adalah untuk mengajak masyarakat Kabupaten Nganjuk untuk mencari pemimpin yang bersih anti korupsi.

Apalagi, sebentar lagi ada momentum pesta demokrasi Pilkada Nganjuk 2018. ”Gerakan moral Salam Lima Jari dimulai dari Ngronggot, dan akan terus menggelinding dan berlanjut kekecamatan-kecamatan lain, baik di pinggiran maupun di pusat kota,” ujar John.

John juga menjelaskan, relawan Salam Lima Jari tersebar di seluruh penjuru Kabupaten Nganjuk dan berasal dari latarbelakang beragam. Mulai tukang sapu, pedagang kaki lima, ibu rumah tangga, mahasiswa hingga tokoh masyarakat. “Semua di luar pemerintah dan memiliki kesadaran dan kepedulian untuk membuat Kabupaten Nganjuk lebih baik dari sebelumnya,” terangnya.

Masing-masing relawan yang bergabung disebutnya atas kesadaran sendiri dan tidak ada paksaan. ”Kami mengajak sebanyak-banyaknya masyarakat Nganjuk, untuk ikut berjuang bersama gerakan moral ini,” pungkasnya.(ds/ab/2017)

Share on Google Plus

About matakamera.net

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment

Comments System