Taufiq Wassalam...


bupati nganjuk
Bupati Nganjuk Taufiqurrahman terjaring OTT KPK yang berlangsung di Jakarta dan Nganjuk, pada Rabu 25 Oktober 2017. Selain sang bupati, ada belasan orang lainnya yang ikut diamankan. (matakamera.net)
Rabu 25 Oktober 2017 ||
by Panji Lanang Satriadin

KPK Kembali, Langsung Tangkap Bupati Nganjuk dan Belasan Orang 

matakamera, Nganjuk – Enam bulan menjelang selesai masa jabatannya, Bupati Nganjuk Taufiqurrahman dikabarkan terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), pada Rabu siang 25 Oktober 2017.

Ini adalah kali kedua Bupati Taufiq dijerat KPK, setelah pada 5 Desember 2016 lalu dia sudah pernah ditetapkan sebagai tersangka korupsi. Namun, kasusnya saat itu berhenti, karena bupati dua periode itu menang praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Februari 2017.

Tanda-tanda kembalinya KPK ke Nganjuk sudah tampak sejak Rabu siang sekitar pukul 11.00 WIB, ketika sejumlah ruang Kantor Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Nganjuk disegel pita dan stiker khusus berlogo KPK.

Menurut informasi, beberapa ruang itu antara lain ruang Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Nganjuk, tiga ruangan pejabat Dinas Pendidikan Kabupaten Nganjuk, hingga ruang pejabat di RSUD Nganjuk.

nganjuk
Pintu salah satu ruangan pejabat yang disegel KPK, di Kantor Dinas Pendidikan Pemkab Nganjuk, Rabu 25 Oktober 2017 (matakamera/ist)
Namun, sampai Rabu sore, pihak Pemkab Nganjuk melalui Kabag Humas Agus Irianto belum bisa menjelaskan rinci ruang mana saja yang disegel. Agus membenarkan kedatangan KPK ke lingkungan Pemkab Nganjuk, namun mengaku tidak tahu-menahu terkait penangkapan Bupati Taufiq.

Sejumlah pejabat kemudian digelandang oleh penyidik KPK ke Mapolres Nganjuk untuk menjalani pemeriksaan awal. Sampai Rabu tengah malam pukul 23.30 WIB, pemeriksaan belum selesai, meskipun beberapa nama yang diperiksa mulai terlacak, seperti Kepala DLH Harijanto dan Ajudan Bupati yang bernama Oki.

Di tempat terpisah, Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Frans Bangun Mangera membenarkan bahwa KPK meminjam Ruang Rupatama Polres Nganjuk untuk kegiatan pemeriksaan kasus yang sedang ditangani. Kombes Frans juga menyebut Bupati Nganjuk sebagai salah satu pihak yang diamankan.

OTT di Jakarta dan Nganjuk, Diduga Terkait Suap Izin Amdal dan Jual Beli Jabatan

Dalam keterangan pers awal di Gedung KPK Jakarta, Juru Bicara KPK Febri Diansyah pada Rabu sore menyebut sebanyak 15 orang, termasuk kepala daerah diamankan oleh penyidik KPK. Lokasi OTT di Jakarta, kemudian dilakukan pengembangan dan pemeriksaan sejumlah pihak di Kabupaten Nganjuk.

"Sampai saat ini, informasi yang kami terima ada 15 orang yang diamankan, dan sebagian sedang dalam proses pemeriksaan," kata Febri kepada wartawan.

Febri lebih lanjut mengatakan, tim masih melakukan sejumlah pemeriksaan di lapangan. Sehingga pihaknya belum bisa memberikan informasi lebih rinci, termasuk soal kabar penangkapan Bupati Nganjuk.

"Namun, kami konfirmasi ada kepala daerah yang sedang dalam proses pemeriksaan, dan diamankan uang dalam bentuk mata uang rupiah, tentu terkait dengan kewenangan yang bersangkutan sebagai penyelenggara negara," lanjut Febri.

Sementara itu, ditanya apakah ada pejabat tingkat kepala dinas yang ikut diamankan dalam OTT ini, Febri mengatakan, kelimabelas orang tersebut berasal dari berbagai latar belakang.
"Informasi yang kami dapatkan, ada kepala daerah, ada pejabat atau pegawai setempat, dan swasta," ucap Febri.

Dia menambahkan, ada penyegelan di beberapa titik atau lokasi yang diduga menjadi tempat adanya bukti-bukti. "Tetapi, belum bisa kami sampai lokasinya di mana," katanya.

Sementara itu, Febri menyebut status Bupati Taufiq dan belasan orang yang diperiksa masih saksi, sampai ada keterangan pers resmi dalam waktu 1 x 24 jam setelah OTT berlangsung.

Namun berdasarkan catatan matakamera.net, dalam setiap OTT yang digelar KPK, bisa dipastikan pihak-pihak yang tertangkap bakal menjadi tersangka dan ditahan.

Menurut informasi yang dihimpun matakamera.net dari sejumlah sumber, OTT oleh KPK di Kabupaten Nganjuk ini diduga kuat terkait suap perizinan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) perusahaan swasta, hingga kasus jual-beli jabatan PNS di lingkungan Pemkab Nganjuk.(ds/ab/2017)

Share on Google Plus

About matakamera.net

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment

Comments System