Sejumlah becak yang mangkal di kawasan jalan protokol Nganjuk kota masih tampak memasang atribut gambar salah satu calon bupati, Senin 19 Februari 2018 (matakamera/ist) |
Edited by Panji LS
matakamera, Nganjuk - Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Kabupaten Nganjuk berencana memberedel gambar Paslon yang hingga kini masih terpasang di angkutan umum yang beroperasi di wilayah Nganjuk.
Hal itu mengingat hasil kesepakatan maupun regulasi yang mengharuskan pelepasan semua atribut milik mantan bakal calon, setelah adanya penetapan pasangan calon bupati-wakil bupati Nganjuk pada 12 Februari 2018 lalu.
Ketua Panwaslu Nganjuk Abdul Sukur Junaidi saat dikonfirmasi terkait masalah ini menyampaikan, pihaknya selama ini memang masih menemukan banyak alat peraga milik paslon tetap terpasang. Menurutnya, hal itu sudah keluar dari hasil kesepakatan.
"Ini banyak alat peraga yang kalau saya mengartikan sudah keluar dari kesepakatan. Salah satu contoh, angkutan umum, becak, atau yang lain, tidak diperbolehkan untuk membranding itu (paslon). Kami dari Panwas sudah sepakat dengan Paslon, itu harus ditertibkan," ujarnya, Senin 10 Februari 2018 di kantor Panwaslu Kabupaten Nganjuk.
Lebih lanjut Syukur mengatakan, pihak Panwas akan segera melakukan penertiban secepatnya. Bahkan, dia menyebut rencananya besok, Selasa 20 Februari 2018, semua alat peraga Paslon yang masih terpasang segera ditertibkan.
"Hari ini kami koordinasi dengan temen-temen Panwascam. Besok rencana akan kita tertibkan. Apapun bentuknya hasil kesepakatan maupun regulasi harus kita tegakkan. Tidak pandang bulu semua akan kita tertibkan," tegasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Ipong, tukang becak asal Desa Bajulan, Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk, mengaku gambar calon bupati di becaknya sudah terpasang beberapa bulan lalu sebelum adanya penetapan paslon oleh KPU. "Sudah terpasang lama, beberapa bulan lalu. Dulu seingat saya dikasih uang sama beras, tapi jumlahnya saya sudah lupa. Dikasih kaos bergambar Mas Novi juga," katanya saat dikonfirmasi wartawan di Jalan Merdeka Nganjuk.
Hal senada disampaikan Sumadi, tukang becak asal Kecamatan Loceret, yang biasa mangkal di Pasar Mangundikaran Nganjuk. Pria berusia 56 tahun ini mengaku gambar Cabup Novi di becaknya sudah terpasang sekitar 6 bulan yang lalu. Selain itu, dia juga menerima beras beserta uang tunai ketika pemasangan gambar tersebut.
"Dapat beras 5 kilogram, uangnya 50 ribu, (gambar) sudah terpasang sekitar 6 bulan yang lalu," ungkapnya.
(ab/2018)
0 komentar:
Post a Comment