Kajari Nganjuk Bicara soal Ketua KPU yang Nekat Naik Panggung Cabup

nganjuk
Diskusi PWI Nganjuk bertajuk Guyub Rukun Sambut Pilkada 2018 dihadiri Ketua KPU Nganjuk M. Agus Rahman Hakim, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Nganjuk ‎Asis Widarto, serta Pengamat Politik, ‎DR. Wahyu Priyo Jatmiko.
Selasa 6 Februari 2018
by Panji Lanang Satriadin

matakamera, Nganjuk - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Nganjuk punya cara tersendiri, untuk ikut mengupayakan Pilkada Serentak 2018 yang damai dan kondusif. Yakni, dengan menggelar diskusi bertajuk “Guyub Rukun Sambut Pilkada 2018”.

Acaranya berlangsung di Rumah Makan Presiden, Desa Pehserut, Kecamatan Sukomoro, Selasa siang 6 Februari 2018. PWI Nganjuk bekerjasama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Nganjuk, menghadirkan narasumber antara lain Ketua KPU Nganjuk M. Agus Rahman Hakim, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Nganjuk ‎Asis Widarto, serta Pengamat Politik, ‎DR. Wahyu Priyo Jatmiko.

Hadir pula Ketua PWI Nganjuk ‎Andik Sukaca, seluruh anggota PWI Nganjuk, serta tak kurang dari 40 orang wartawan dari berbagai media dan organisasi di Kabupaten Nganjuk.

Dalam sambutannya, Ketua PWI Nganjuk ‎Andik Sukaca mengungkapkan, kegiatan ini juga sebagai salah satu bentuk pengabdian masyarakat, dalam menyambut peringatan Hari Pers Nasional (HPN) yang jatuh pada 9 Februari mendatang.

Andik berharap, kegiatan yang menjadi ajang urun rembug menjelang pelaksanaan Pilkada Serentak 27 Juni 2018 tersebut, bisa bermanfaat bagi masyarakat Nganjuk. “Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi Kejaksaan Negeri Nganjuk dan masyarakat Kabupaten Nganjuk,” kata jurnalis harian Koran Memo tersebut.

Ketua KPU Nganjuk M. Agus Rahman Hakim di tengah diskusi menyatakan, dengan adanya acara ini diharapkan ada peran seimbang dari masyarakat dan insan pers dalam mengawal jalannya pesta demokrasi di Kabupaten Nganjuk.

“Kita harapkan adanya peran serta media dalam pengawalan demokrasi, sehingga pelaksanaan Pilkada dapat berjalan dengan baik sesuai harapan masyarakat,” kata Agus.

Sedangkan Kajari Nganjuk Asis Widarto memberikan wejangan soal rambu-rambu hukum pilkada, baik untuk pelaksana, peserta, pengawas, hingga masyarakat umum. Disambung dengan uraian DR Wahyu soal potensi money politic dan bentuk pelanggaran pilkada lainnya, yang bisa memicu kegaduhan jika tidak ditangani secara dini oleh stakeholders  terkait.

Pada kesempatan yang sama, Kajari AsisWidarto juga sempat bercerita soal pengalaman seorang Ketua KPU di daerah lain, yang menjadi sorotan bahkan dicap tidak netral.

Ceritanya, sang ketua KPU sedang memantau jalannya kampanye salah satu calon bupati (cabup) di panggung terbuka. Di tengah acara, tiba-tiba turun hujan deras, sehingga sang ketua KPU yang awalnya berada di bawah panggung, ditarik oleh panitia untuk berteduh naik ke atas panggung kampanye.

“Pas naik ke atas panggung itu, langsung ramai. Ketua KPU dikira condong ke salah satu calon. Padahal faktanya kan cuma berteduh karena hujan,” ujar Kajari.

Cerita tersebut mengandung pesan agar masyarakat dan wartawan lebih jeli melihat perkara, dan KPU sendiri lebih berhati-hati dalam menjalankan tugas selama tahapan pilkada berlangsung.

(ab/2018)

Share on Google Plus

About matakamera.net

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment

Comments System