Kata Turis di Sedudo : Tambah Bagus, Tapi Jalannya Sempit

nganjuk
Suasana area di sekitar kolam Air Terjun Sedudo pada malam hari (foto : kswahyudi)

Kamis 13 September 2018

by Panji LS

matakamera, Nganjuk - Wisata Air Terjun Sedudo di Desa Ngliman, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk, lebih ramai dikunjungi wisatawan pada pergantian tahun baru Islam atau Suroan ini. Mereka datang dari luar daerah dan dari dalam Nganjuk.

Pengunjung ada yang datang mulai datang ke Sedudo sejak Senin malam 10 September 2018, ada pula yang berdatangan mulai Selasa pagi 11 September 2018.

Pagi itu, Sumari, 38, turis lokal asal Kota Kediri mengaku baru datang bersama tiga temannya yang sama-sama asal Kediri mengendarai sepeda motor.

“Baru saja datang, berangkat dari rumah tadi pagi jam tujuh,” ucap Sumari yang tiba di lokasi air terjun sekitar pukul 10.00 WIB.

Rombongan wisatawan memakai ikat kepala merah-putih, bergerombol di bawah guyuran Air Terjun Sedudo, pada hari pertama pergantian Tahun Islam/Suro, Selasa 11 September 2018 (foto : ist)

Sampai di lokasi, Sumari dan teman-temannya langsung menuju air terjun dan melihat kerumunan orang sedang melakukan semacam ritual mengenakan ikat merah putih di kepalanya.

Mereka berguyur di bawah air terjun, sepertinya sambil membaca doa-doa. Kemudian diikuti beberapa pengunjung lain, sama-sama berguyur di bawah air terjun.

“Saya tidak berani ikut mandi, airnya dingin sekali,” katanya.

Menurut Sumari, objek wisata Air Terjun Sedudo sudah dia dengar cukup lama. Bukan hanya cerita dari rekan-rekannya, dia mendapat informasi keindahan Sedudo juga didapat dari media sosial.

Terakhir, dia mendapat informasi bahwa Sedudo berpenampilan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, sudah banyak perubahan. Terutama infrastruktur yang ada di lokasi air terjun telah dibangun fasilitas-fasilitas baru.

“Informasinya Sedudo sudah lebih bagus dari sebelumnya, fasilitasnya lengkap, makanya saya tertarik,” tegasnya.

Salah satu sudut di area Air Terjun Sedudo yang telah dipugar kini tampak lebih cantik dan modern (foto : amalianurvegaa) 

Hanya saja, Sumari mengeluhkan akses jalan yang terlalu sempit. Terutama saat mulai masuk wilayah Kecamatan Sawahan, di mana jalan terlalu sempit dan berkelok. Bahkan, beberapa kali dia mengaku nyaris nyerempet pengguna jalan lain.

Apalagi mulai melewati pintu gerbang, akses jalan semakin sempit di kanan – kiri banyak jurang dan tikungan.

“Hampir saja tadi nyerempet pas di tikungan, karena jalannya terlalu sempit. Dari depan ada kendaraan tidak kelihatan,” keluhnya.

(ds/ab/2018)
Share on Google Plus

About matakamera.net

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment

Comments System