Lima Santri Ponpes Nganjuk Mandi di Sungai saat Banjir, Satu Hanyut

Banjir melanda sejumlah lokasi di empat kecamatan, di Kabupaten Nganjuk, pada Kamis sore 27 Februari 2020 (foto : dok. Pemkab Nganjuk)

Jumat 28 Februari 2020
by Panji LS

matakamera, Nganjuk - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Nganjuk pada Kamis sore, 27 Februari 2020, memicu banjir bandang di sejumlah lokasi, hingga insiden orang tenggelam.

Wakil Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi mengatakan, banjir bermula dari hujan deras sejak pukul 16.30 WIB. Hal ini mengakibatkan beberapa lokasi terendam air, yang tersebar setidaknya di empat kecamatan.

"Akibat sungai tidak mampu menampung debit air," ujar Marhaen.

Marhaen menyebutkan lokasi banjir antara lain di Kecamatan Berbek, yakni di RT 1 RW 1 dan RT 2 RW 2 Dusun Bulu Desa Bulu Kec. Berbek, dengan ketinggian sekitar 50 cm, dan masuk ke dalam rumah warga setinggi 10 cm.

Lalu, di Dusun Bringkil Desa Grojogan dengan ketinggian air 30 sampai 50 Cm, masuk ke rumah warga setinggi 10 cm. Berikutnya di Dusun Sembung Desa Sumberurip, dengan ketinggian air 20 - 30 cm di jalan raya. Serta, di RW 08 RT 18 Dusun Bujel Desa Sendangbumen, dengan ketinggian air 30 Cm, dan di Dusun Pacarkulon Desa Sonopatik dengan ketinggian air 50 cm.

Selain di Kecamatan Berbek, banjir juga terjadi di Kecamatan Bagor, antara lain di Desa Sekarputih, Dusun Wadekan, dan Dusun Rowodoro dengan ketinggian air 30 cm. Lalu di Desa Girirejo Dusun Teleng dan Dusun Plandean dengan ketinggian air 30 cm.

Lebih lanjut Wabup Marhaen mengatakan, banjir berikutnya juga dilaporkan terjadi di wilayah Kecamatan Pace, antara lain di Desa Joho, jalan raya Nganjuk-Kediri yang tergenang banjir setinggi 10-15 cm. Lalu, Desa Batembat menggenangi jalan Desa dan pemukiman dengan ketinggian air 10-20 cm. Berikutnya di Desa Banaran, banjir menggenangi jalan dan pemukiman warga setinggi 30-50 cm.

Banjir Pace juga melanda Desa Gemenggeng, memasuki pemukiman warga dan menggenangi jalan dengan setinggi 30-40 cm. Selain itu, di Desa Jetis Dusun Jetis, banjir menggenangi jalan dan pemukiman dengan ketinggian 30-40 cm.

Berikutnya, air bah juga menerjang wilayah Kecamatan Sukomoro, antara lain di Dusun Santren, Jatirejo, Karangrejo, Kelurahan Kapas menggenangi jalan antar Desa dan pemukiman warga dengan ketinggian. 10-20 cm.

Selain banjir bandang, di waktu yang sama juga terjadi insiden kecelakaan di sungai, saat lima orang santri remaja dari Pondok Pesantren Mojosari, Kecamatan Loceret, nekat mandi dan berenang di sungai Bodor, tak jauh dari ponpes setempat. Padahal, kondisinya sedang banjir dan arusnya deras.

Wabup Marhaen mengatakan, berdasarkan laporan tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan petugas gabungan lintas instansi lainnya di lapangan, peristiwanya terjadi sekitar pukul 16:00 WIB.

Awalnya, lima orang santri pondok Mojosari mandi di sungai tersebut. Pada pukul 16:30 tiba-tiba arus sungai mulai deras sehingga mengakibatkan 2 santri terseret.

"Satu orang santri bisa diselamatkan. Tapi 1 santri sampai saat ini belum ditemukan," ujar Wabup dalam keterangannya Jumat pagi 28 Februari 2020.

Adapun data identitas santri yang selamat antara lain Gaka Jauhari (15), Mursid (19), Nova Yanto (15), dan Imam Mahkud (19). Sedangkan seorang korban yang belum ditemukan diketahui bernama Abdul Rouf (19), santri asal Tangerang, Banten.

Hingga saat ini, lanjut Marhaen, upaya pencarian terus dilakukan oleh aparat gabungan, termasuk dari pihak pondok, Perangkat Desa, Kecamatan, TNI dan Polri.
Share on Google Plus

About matakamera.net

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment

Comments System