Tokoh Muhammadiyah Nganjuk HM Ichsan Wafat, Wariskan Hal Ini

Foto semasa hidup HM Ichsan BA, tokoh Muhammadiyah Nganjuk
Ahad 28 Maret 2021

matakamera, Nganjuk – Tokoh Muhammadiyah Nganjuk HM Ichsan BA wafat di usia 90 tahun, Selasa (23/3/2021) pukul 22.00. Sebelumnya dirawat di RSI Aisyiyah Nganjuk selama tiga hari karena koma.

HM Ichsan pernah menjadi ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Nganjuk periode 1971-1985, 1985-1990. Plus tambahan periode kepemimpinan tahun 2009-2010 karena Ketua PDM Nganjuk Ustadz Ali Hamdi meninggal dunia.

Tokoh Muhammadiyah Nganjuk kelahiran Solo ini hijrah ke Nganjuk sejak masih bujangan karena melaksanakan tugas sebagai guru hingga akhir hayat. 

Di mata anak-anaknya, Ichsan sebagai sosok ayah yang disiplin, sabar dan iklhas. Tidak pantang menyerah. Sebagai pejuang persyarikatan prinsip tersebut selalu dijaga.

Ahmad Shidiq, putra keempat, mencontohkan, saat merintis pembangunan RSI Aisyiyah Nganjuk dan sekolah Muhammadiyah-Aisyiyah. ”Walau uangnya belum banyak harus segera dibangun, nanti pasti ada yang membantu. Akhirnya proyek itu terwujud,” kata Didik, panggilan akrab Ahmad Shidiq. 

Contoh disiplin yang diterapkannya, sambung dia, selalu datang lebih awal waktu di tempat tugas. Saat masih menjabat kepala SMA Negeri Kertosono yang berjarak 22 Km dari rumahnya,  setelah shalat Subuh ayahnya sudah berangkat dari rumah dengan naik bus. Sampai di sekolah masih sangat pagi sekitar 05.30 WIB. 

Aniswati Nurul Masitoh dan Siti Kalimah yang pernah menjadi muridnya di SMA Negeri 2 punya kesan mendalam terhadap gurunya itu waktu di sekolah. Menurut keduanya, Ichsan adalah guru Pendidikan Moral Pancasila (PMP) yang disiplin, istiqomah memberi contoh nilai-nilai pendidikan moral.

”Pembiasaan masuk kelas dengan kaki kanan dan mengucap salam wajib hukumnya bila mengajar. Bila tidak maka dia harus balik kanan dan mengulang lagi. Semua dilakukan dengan serius namun santai. Di manapun pindah mengajar, kesannya begitu,” kata keduanya yang kini jadi perawat dan aktif di Aisyiyah Nganjuk.

Sebagai guru negeri Ichsan sering berpindah tugas. Pertama kali tugas mengajar di SMA 1 Nganjuk. Lalu menjadi kepala SMA Negeri Kertosono. Pindah menjadi kepala SMAN 2 Nganjuk. Lalu ditempatkan sebagai kepala SMA Muhammadiyah Nganjuk. Mutasi lagi sebagai kepala SMA Negeri 1 Nganjuk. Sebelum masa pensiun kembali lagi menjadi kepala SMAN 2 Nganjuk.

Seperti Kehilangan Ayah

Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Nganjuk Umi Nisai Mahmudah berduka atas wafatnya tokoh Muhammadiyah ini. ”Seperti kehilangan ayah yang selalu menuntun untuk berjuang amar makruf nahi mungkar di gerakan Muhammadiyah,” ujarnya.

Menurut dia, Pak Ichsan sangat mendukung gerakan perempuan Muhammadiyah melalui Aisyiyah, bersama dengan istrinya ibu Zuhdanah. ”Datang ke Nganjuk sebagai guru SMA Negeri, kemudian tahun 1963 bersama Bapak Dawam Mimbar, orang Muhammadiyah Kediri yang dinas di Nganjuk dan aktivis Muhammadiyah lainnya mendirikan SMA Muhammadiyah 1 Nganjuk,” cerita dia.

Dia menambahkan, Pak Ichsan merintis berdirinya RSI Aisyiyah ketika mendapat tanah wakaf dari Hj. Muslich periode 1985 -1990. Begitu juga saat mendirikan SD Aisyiyah dan TK Aisyiyah Bustanul Atfal 1 dan 2, lalu pendirian Taman Penitipan Anak Aisyiyah.

Ketua PDM Nganjuk 2015-2020 H. Arifin MM menyebut, HM Ichsan seorang tokoh Muhammadiyah di Nganjuk yang bisa diterima semua kalangan muslim. Berpenampilan lemah lembut dan bersahaja.”Pak Ichsan menjabat sebagai ketua PDM cukup lama,” ujarnya.

Penampilannya yang lemah lembut dan gaya dakwahnya rendah hati, tambah dia, bisa diterima di semua kalangan. ”Pak Ichsan berpenampilan kalem tapi tegas dalam berprinsip sebagai pejuang tangguh di Muhammadiyah, meski sebagai seorang PNS,” tuturnya.

Pak Ichsan juga juga mendirikan Masjid al Falah di Kel. Kauman Nganjuk yang sampai wafatnya tetap menjadi ketua takmirnya. Kini warga Persyarikatan merasa sangat kehilangan tokoh Muhammadiyah ini.   

”Tokoh yang tegas, sabar, ikhlas, berintegritas telah menghadap sang Kholiq menyusul sang istri Ny. Zuhdanah yang telah menghadap ilahi terlebih dahulu pada Februari 2020,” ujarnya. (*)


Penulis Novita Rulli R 
Editor Sugeng Purwanto



Share on Google Plus

About matakamera.net

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment

Comments System