Jatim 100 Persen Zona Kuning Corona, Prokes Jangan Kendor

Gubernur Khofifah saat berada di Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang pada April 2021 lalu. Saat ini (22/9) seluruh kabupaten dan kota di Jatim telah masuk zona kuning atau risiko rendah penyebaran corona/matakamera.net - dok. Pemprov Jatim
Rabu 22 September 2021

matakamera, Surabaya - Data Satgas Covid-19 nasional per 22 September 2021 menyebutkan, sebanyak 38 kabupaten dan kota di Jawa Timur semuanya masuk zona kuning atau mencapai 100 persen. Artinya, provinsi ini masuk kategori risiko rendah penyebaran Covid-19 alias Corona.

Sebagai informasi, peta zonasi risiko daerah dihitung berdasarkan indikator-indikator kesehatan masyarakat dengan menggunakan skoring dan pembobotan.
Antara lain indikator epidemiologi, indikator surveilans kesehatan masyarakat, serta indikator pelayanan kesehatan.

Setiap indikator diberikan skoring dan pembobotan lalu dijumlahkan.

Hasil perhitungan dikategorisasi menjadi 4 zona risiko yaitu zona risiko tinggi yakni 0 - 1.80, zona risiko sedang 1.81 - 2.40, zona risiko rendah 2.41 - 3.0, dan zona tidak terdampak yang berarti tidak tercatat kasus COVID-19 positif.

Serta, zona tidak ada kasus yang berarti Pernah terdapat kasus di wilayah tersebut namun tidak ada penambahan kasus baru dalam 4 minggu terakhir, dengan angka kesembuhan 95 persen atau lebih.

Atas capaian ini, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi gerak cepat dan kerja keras dari seluruh pihak baik Forkopimda Jatim, pemkab, pemkot, tenaga kesehatan (nakes), perguruan tinggi, tokoh agama, media, sektor privat, tokoh agama, tokoh masyarakat serta peran aktif seluruh masyarakat Jatim yang telah bersama sama kerja keras berjuang menghadapi Pandemi Covid-19.
 

"Alhamdulillah, 38 kabupaten kota atau 100 peraen daerah di Jatim dinyatakan oleh Satgas Covid-19 Nasional masuk resiko rendah (zona kuning). Capaian ini meningkat dari sebelumnya per 15 September 2021, sebanyak 37 kabupaten kota di Jatim yang berada di zona kuning atau resiko rendah. Situasi seperti ini patut kita syukuri bersama,” ujar Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (22/9/2021).


“Terimakasih kepada seluruh lapisan masyarakat yang telah gerak cepat, bersinergi bersama dalam mencegah penyebaran Covid-19 di Jatim. Ada Forkopimda Jatim, TNI- POLRI, Pemkab/Pemko, tenaga kesehatan (nakes), tokoh agama, tokoh masyarakat, akademisi, media, sektor swasta dan seluruh elemen masyarakat di Jatim,” tambah Khofifah.

Khofifah menjelaskan, mengetahui posisi zonasi sebuah daerah menjadi sesuatu hal yang penting saat ini. Karena perkembangan zonasi peta resiko Covid-19 menjadi salah satu acuan dalam menentukan tindakan dan kebijakan. Terlebih, adanya pandemi Covid-19 yang belum diketahui kapan berahir, telah banyak membatasi dan mempengaruhi aktifitas masyarakat di hampir seluruh sektor. Utamanya, di tengah masih diberlakukannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berlevel di Jatim.
 
"Setiap kebijakan ataupun tindakan yang akan diambil memang harus disesuaikan dengan level serta zonasi peta resiko sebuah daerah, selain posisi levelnya," jelas orang nomor satu di Pemprov Jatim ini.

Tak hanya penambahan di zona kuning, lanjut Khofifah, berdasarkan hasil assesment level situasi Covid-19 dari Kemenkes RI per 20 September 2021 yang dirilis 21 September 2021, level 1 di Jatim bertambah menjadi 21 kabupaten/kota. Yaitu Kabupaten Tuban, Sumenep, Situbondo, Sidoarjo, Sampang, Pasuruan, Pamekasan, Pacitan, Magetan, Lamongan, Kota Surabaya, Kota Pasuruan, Kota Kediri, Kota Batu, Kabupaten Kediri, Jombang, Jember, Gresik, Bondowoso, Bojonegoro, dan Banyuwangi.

Jumlah tersebut mengalami peningkatan dari sebelumnya 19 kabupaten/kota berada level 1 per 19 September 2021.

Sementara untuk level 2 dari tanggal 19 September 2021 ke 20 September 2021 mengalami penurunan dari 19 kabupaten/kota menjadi 17 kabupaten/kota. Yaitu Kab. Tulungagung, Trenggalek, Probolinggo, Ponorogo, Ngawi, Nganjuk, Mojokerto, Malang, Madiun, Lumajang, Kota Probolinggo, Kota Mojokerto, Kota Malang, Kota Madiun, Kota Blitar, Kab. Blitar, dan Bangkalan.

“Alhamdulillah, selain zonasi 100% berada pada zona kuning, jumlah kabupaten/kota yang berada pada level 1 menjadi 21 kabupaten/kota. Terima kasih atas kerjasama semua pihak dan komponen masyarakat,” tandasnya.

Pada kesempatan yang sama, gubernur perempuan pertama di Jatim menyampaikan total capaian vaksinasi di Jatim sebanyak 19.727.057 orang berdasarkan data Dashboard Kemenkes / KCPEN per 21 September 2021. Terdiri dari dosis pertama mencapai 12.891.110 orang dan dosis kedua mencapai 6.835.947 orang.

Sementara per kabupaten/kota, 5 kabupaten/kota di Jatim dengan cakupan tertinggi terdiri dari Kota Mojokerto (dosis pertama 122,41 persen, dosis kedua 73,68 persen), Kota Surabaya (dosis pertama 103,80 persen, dosis kedua 65,86 persen), Kota Kediri (dosis pertama 99,56 persen, dosis kedua 54,34 persen), Kota Blitar (dosis pertama 87,04 persen, dosis kedua 53,84 persen), dan Kota Madiun (dosis pertama 78,71 persen, dosis kedua 49,70 persen).

“Terima kasih gotong royong dan sinerginya dari berbagai pihak, sehingga capaian vaksinasi di Jatim sudah mencapai 19.727.057 orang. Insyaallah percepatan vaksinasi terus kami lakukan,” jelas Khofifah.

Meski demikian, Mantan Mensos RI itu terus mengajak seluruh masyarakat untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan (prokes). Pasalnya, kedisiplinan menjalankan prokes menjadi salah satu kunci penting untuk melindungi diri kita dan orang di sekeliling kita dari penularan Covid-19.
 
"Kembali saya mengajak kepada kita semua mari disiplin menjalankan protokol kesehatan. Kita masih harus kerja keras dan berjuang menghadapi pandemi ini. Mari terus pertahankan capaian ini, patuhi protokol kesehatan dan percepat vaksinasi untuk menuju Jatim Bangkit," pungkasnya.

Reporter : Panji Lanang Satriadin
Editor : Rifai Abror
Share on Google Plus

About matakamera.net

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment

Comments System