Di Nganjuk, Kakek 80 Tahun Dibunuh Keponakan Sendiri yang Idap Gangguan Jiwa

Pembunuhan
Polisi melakukan olah TKP di lokasi pembunuhan terhadap Sudarmun, Tampak sejumlah penyidik meminta kesaksian Suparti, 61, pemilik rumah yang masih kerabat dengan Sudarmun dan Rawit, si pelaku
matakamera, Nganjuk - Ketenangan warga Desa Kedungombo, Kecamatan Tanjunganom Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, tiba-tiba terusik pada Sabtu siang, 7 Mei 2016. Betapa tidak, mereka digemparkan oleh kasus pembunuhan terhadap Sudarmun, 80, pria lanjut usia asal desa setempat. Mirisnya, aksi pembunuhan itu ternyata dilakukan oleh Rawit Tri Widodo, 36, pria muda yang tinggal serumah dengan Sudarmun, dan tidak lain adalah keponakannya sendiri.
Menurut hasil penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara (TKP) aparat kepolisian setempat, peristiwa pembunuhan diperkirakan terjadi sekitar pukul 10.00, di halaman rumah yang ditinggali Sudarmun dan Rawit sendiri, milik Suparti, 61, salah satu anak perempuan Sudarmun.
Peristiwanya bermula sekitar pukul 09.30, Sudarmun seperti biasa mengecek kandang ternaknya di samping rumah, setelah sebelumnya menyiapkan sarapan untuk Rawit, keponakannya yang sudah lama sering mengalami gangguan jiwa. Hingga pukul 10.00, tanpa banyak bicara Rawit yang awalnya berada di dalam rumah, tiba-tiba keluar dengan rasa emosi sambil membawa sapu kayu dan sebatang bambu besar. Rawit langsung menghampiri pamannya yang sedang berada di teras rumah usai mengecek kandang, lalu Bukk! Bukk! Kedua alat kayu dipukulkan ke arah kepal korban. "Korban awalnya dianiaya dengan benda tumpul sehingga luka parah dan terjatuh," kata Kasubbag Humas Polres Nganjuk AKP Wahab Nuryono.
Tidak cukup di situ, Rawit menurut hasil olah TKP juga sempat membentur-benturkan kepala kakek renta itu ke lantai ubin hingga luka parah dan bersimbah darah. Usai kejadian, Rawit dengan santai tetapa berada di lokasi sampai kemudian Suparti, 61, pemilik rumah pulang usai bekerja di sawah. Wanita itu sejatinya hendak mengantar makan untuk Sudarmun dan Rawit, namun tiba-tiba terkejut melihat Sudarmun sudah terkapar di lantai teras rumah dalam kondisi bersimbah darah. "Saksi berteriak minta tolong, namun kondisi korban saat itu sudah meninggal dunia," lanjut Wahab.
Tak berselang lama warga berbondong-bondong mendatangi lokasi kejadian usai mendengar teriakan Suparti. Mereka lalu menggotong jenazah Sudarmun ke dalam rumah, sambil melapor ke perangkat desa diteruskan ke Polsek Warujayeng. Tim kepolisian gabungan Polsek Warujayeng dan Satreskrim Polres Nganjuk tiba di lokasi sekitar piukul 12.00, dan langsung menangkap Rawit yang ternyata masih berada di sekitar lokasi rumah. "Jenazah korban sempat divisum, dan kami pastikan meninggal akibat luka benturan benda tumpul," kata Wahab.
Siang itu juga Rawit ditangkap dan sempat diamankan ke Mapolsek Warujayeng. Namun karena informasi bahwa pelaku punya riwayat gangguan jiwa, polisi lalu membawanya ke Unit Instalasi Gangguan Jiwa di Puskesmas Rejoso, Nganjuk. Polisi juga sempat mendengar informasi, bahwa pemicu Rawit tiba-tiba kalap karena tidak cocok dengan menu sarapan yang disiapkan Sudarmun. "Sementara masih kami periksakan kondisi kejiwaannya, sebelium kasus ini kami lanjutkan secara hukum," ujar Wahab. Jenazah Sudarmun dimakankan di pemakaman desa setempat sekitar pukul 17.00 petang. (ab)
   


Share on Google Plus

About matakamera.net

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment

Comments System