Proyek 'Siluman' di Jalan Nasional Nganjuk, Tak Ada Papan Nama hingga Abai K3

Proyek fisik di simpang empat Mastrip yang tidak dilengkapi dengan papan nama identitas pekerjaan (14/9/2022)
Rabu 14 September 2022

matakamera, Nganjuk - Ada proyek 'siluman' di simpang empat Jalan Mastrip, Nganjuk. Pasalnya, pekerjaan fisik pembangunan tugu atau monumen yang diduga bersumber dari APBD Kabupaten Nganjuk 2022 itu tidak dilengkapi dengan papan nama atau identitas proyek.

Pantauan wartawan matakamera.net Rabu siang (14/9/2022), sekitar pukul 13.30 WIB, proses pekerjaan fisik sedang berjalan. Tampak tiga orang pekerja sedang membangun ulang pondasi bangunan yang telah dihancurkan.

Sebelumnya, di kawasan jalan nasional tersebut sebelumnya berdiri Tugu Adipura Kabupaten Nganjuk.

Sayangnya, di lokasi tidak dipasang papan identitas nama pekerjaan okeh pelaksananya. Sehingga, masyarakat tidak bisa mengetahui pihak mana yang mengerjakan proyek tersebut dan berapa nilainya.

"Memang tidak dipasang papan namanya," ujar salah satu pekerja proyek tersebut. Ia juga mengaku tidak mengetahui nama perusahaan kontraktor yang melaksanakan proyek.

"Saya sering lewat sini Mas, tapi tidak tahu pasti ini sedang membangun apa dan siapa yang mengerjakan. Lha wong tidak ada papannya. Kayak siluman," ujar Sugianto, 45, salah satu warga yang melintas di sekitar lokasi.

Selain tidak berpapan nama, dari ketiga pekerja yang ditemui siang itu, salah satunya diketahui tidak mengenakan alat pelindung diri (APD) standar, yakni helm.

Proyek fisik serupa di pertigaan Mastrip-Veteran yang masih dilengkapi papan nama proyek

Sementara itu, tak jauh dari lokasi, tepatnya di bundaran pertigaan Mastrip-Veteran, terdapat proyek yang serupa. Bedanya, di lokasi ini terpasang papan nama meskipun robek sebagian.


Di dalam papan tersebut tampak tertulis pelaksana proyeknya adalah CV Kurnia Jaya, dengan nilai kontrak sebesar Rp 191.445.000. Adapun leading sector-nya adalah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Nganjuk.

Menyikapi hal itu, Hamid Effendi, aktivitis Nganjuk bahwa tidak dipasangnya papan nama di lokasi proyek simpang empat Mastrip, menjadi indikasi bahwa pekerjaannya tidak transparan.

"Membuat masyarakat bertanya-tanya dan rentan dengan penyelewengan," ujar Hamid.

Sedangkan untuk pekerja yang tidak dilengkapi APD, Hamid juga menyebut semakin menambah buruk penilaian masyarakat terhadap pekerjaan infrastruktur publik tersebut.

"Jika terus diabaikan seperti ini maka sama saja melanggar hukum dan kami siap melaporkan ke aparat penegak hukum yang berwenang," tukasnya.

Rif/Nji
Share on Google Plus

About matakamera.net

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment

Comments System