![]() |
Petugas Inafis Polres Nganjuk saat mengevakuasi mayat pria diduga korban pembunuhan |
Korban belakangan diketahui bernama Sucipto (55), warga Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan, yang diduga kuat menjadi korban pembunuhan.
Penemuan Mayat dan Penyelidikan Awal
Penemuan jasad korban bermula ketika dua orang saksi yang hendak memancing melihat tubuh korban dalam posisi terlentang dengan luka-luka di tubuhnya. Keduanya yang terkejut segera melaporkan penemuan tersebut kepada pihak berwajib.
Dalam waktu singkat kabar ini menggegerkan masyarakat Nganjuk terutama di sekitar lokasi penemuan mayat.
Lebih lanjut, menanggapi laporan tersebut, pihak kepolisian segera tiba di lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan penyelidikan awal.
"Benar adanya terkait penemuan mayat dengan luka tusuk. Saat ini kami sedang mendalami kasus ini. Kami mengharap bantuan masyarakat untuk menyampaikan informasi sekecil apapun yang dapat membantu penyelidikan," ujar Kapolres Nganjuk, AKBP Henri Noveri Santoso, Kamis (5/6/2025).
Identifikasi dan Temuan Awal
Tim Inafis Polres Nganjuk bersama Tim DVI RS Bhayangkara telah melakukan identifikasi awal terhadap korban. Dari hasil pemeriksaan luar, korban mengalami sedikitnya 21 luka tusuk dan robek di berbagai bagian tubuh, termasuk dada, perut, lengan, hingga punggung.
Saat ditemukan, korban mengenakan kaus oblong berwarna coklat tua dan celana panjang. Posisinya terlentang dengan kepala menghadap barat dan kaki ke arah timur, di area semak dekat aliran sungai di bawah jembatan.
Komitmen Polisi Ungkap Kasus
Dalam penanganan kasus ini, tim dari Satreskrim Polres Nganjuk langsung terjun ke lokasi untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut. Barang bukti seperti pakaian korban turut diamankan, dan sejumlah saksi telah dimintai keterangan.
"Kami masih dalam tahap pengumpulan data dan bukti. Saat ini proses penyelidikan sedang berjalan dan kami akan bekerja maksimal untuk mengungkap siapa pelaku di balik kejadian ini," ujar Kasat Reskrim Polres Nganjuk AKP Sukaca.
Proses otopsi juga telah dilakukan oleh tim forensik gabungan dari RS Bhayangkara Nganjuk dan Kediri guna mendapatkan informasi lebih lanjut terkait penyebab kematian korban.
Polres Nganjuk menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen penuh untuk menuntaskan kasus ini hingga tuntas dan sangat mengharapkan kerja sama dari masyarakat. "Kami berharap warga yang memiliki informasi segera melaporkannya ke kantor polisi terdekat," imbuh AKP Sukaca.
Pihak kepolisian berharap dengan kerja sama masyarakat, situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di wilayah Kabupaten Nganjuk dapat tetap terjaga aman dan kondusif.
Rif/Pas/2025
Lebih lanjut, menanggapi laporan tersebut, pihak kepolisian segera tiba di lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan penyelidikan awal.
"Benar adanya terkait penemuan mayat dengan luka tusuk. Saat ini kami sedang mendalami kasus ini. Kami mengharap bantuan masyarakat untuk menyampaikan informasi sekecil apapun yang dapat membantu penyelidikan," ujar Kapolres Nganjuk, AKBP Henri Noveri Santoso, Kamis (5/6/2025).
Identifikasi dan Temuan Awal
Tim Inafis Polres Nganjuk bersama Tim DVI RS Bhayangkara telah melakukan identifikasi awal terhadap korban. Dari hasil pemeriksaan luar, korban mengalami sedikitnya 21 luka tusuk dan robek di berbagai bagian tubuh, termasuk dada, perut, lengan, hingga punggung.
Saat ditemukan, korban mengenakan kaus oblong berwarna coklat tua dan celana panjang. Posisinya terlentang dengan kepala menghadap barat dan kaki ke arah timur, di area semak dekat aliran sungai di bawah jembatan.
Komitmen Polisi Ungkap Kasus
Dalam penanganan kasus ini, tim dari Satreskrim Polres Nganjuk langsung terjun ke lokasi untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut. Barang bukti seperti pakaian korban turut diamankan, dan sejumlah saksi telah dimintai keterangan.
"Kami masih dalam tahap pengumpulan data dan bukti. Saat ini proses penyelidikan sedang berjalan dan kami akan bekerja maksimal untuk mengungkap siapa pelaku di balik kejadian ini," ujar Kasat Reskrim Polres Nganjuk AKP Sukaca.
Proses otopsi juga telah dilakukan oleh tim forensik gabungan dari RS Bhayangkara Nganjuk dan Kediri guna mendapatkan informasi lebih lanjut terkait penyebab kematian korban.
Polres Nganjuk menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen penuh untuk menuntaskan kasus ini hingga tuntas dan sangat mengharapkan kerja sama dari masyarakat. "Kami berharap warga yang memiliki informasi segera melaporkannya ke kantor polisi terdekat," imbuh AKP Sukaca.
Pihak kepolisian berharap dengan kerja sama masyarakat, situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di wilayah Kabupaten Nganjuk dapat tetap terjaga aman dan kondusif.
Rif/Pas/2025
0 komentar:
Posting Komentar