Untuk pertama kalinya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nganjuk membuka akses bagi masyarakat umum. Sekitar 200 undangan hadir menyaksikan upacara yang sarat nilai historis dan kebangsaan tersebut.
Suasana upacara kian berwarna dengan nuansa adat. Para pejabat, tamu undangan, hingga peserta mengenakan busana tradisional dari berbagai daerah. Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi dan Wakil Bupati Trihandy Cahyo Saputro tampil anggun dengan busana adat Bugis.
Ketua DPRD Nganjuk mendapat kehormatan membacakan teks Proklamasi, disusul pengibaran Sang Saka Merah Putih oleh pasukan paskibraka.
Dalam amanatnya, Bupati Marhaen selaku inspektur upacara menegaskan bahwa peringatan kemerdekaan bukan sekadar seremonial, melainkan momentum memperkuat persatuan dan meneladani nilai perjuangan bangsa.
Ia juga mengingatkan pesan Bung Karno tentang pentingnya Trisakti: berdaulat secara politik, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.
Rangkaian peringatan semakin bermakna dengan penyerahan remisi bagi narapidana, pemberian penghargaan kepada tokoh berprestasi, serta ziarah ke Taman Makam Pahlawan Yudha Pralaya.
Sebagai penutup, seluruh peserta mengikuti upacara Detik-Detik Proklamasi secara virtual dari Istana Negara Jakarta.
Acara yang berlangsung tertib dan penuh khidmat ini semakin semarak dengan keterlibatan pejabat daerah, TNI-Polri, pelajar, mahasiswa, hingga masyarakat umum, mencerminkan semangat kebersamaan dalam merayakan kemerdekaan Indonesia.
Rif/Pas/adv/2025
0 komentar:
Posting Komentar