Ajakan ini disampaikan Khofifah dalam Gala Dinner penutupan Munas XI IKA UNAIR 2025 di Gedung Rektorat UNAIR, Sabtu (2/8). Dalam sambutannya, Khofifah menekankan pentingnya peran alumni sebagai ujung tombak pengabdian yang menjangkau berbagai lapisan masyarakat, baik di dalam negeri maupun di luar negeri melalui jaringan Pimpinan Cabang Istimewa dan para diplomat alumni UNAIR.
“IKA UNAIR adalah perpanjangan tangan kampus yang menyapa masyarakat luas, bahkan hingga lintas negara. Mari kita tunjukkan bahwa UNAIR pantas memuncaki bukan hanya prestasi akademik, tapi juga pengabdian global,” tegas Khofifah.
Pendakian yang direncanakan melibatkan alumni pencinta alam seperti WANALA UNAIR ini akan menaklukkan tujuh puncak legendaris: Puncak Jaya di Papua, Kerinci di Sumatera, Rinjani di Lombok, Semeru di Jawa Timur, Latimojong di Sulawesi, Binaiya di Maluku, dan Bukit Raya di Kalimantan.
Rektor Universitas Airlangga, Prof. Muhammad Madyan, turut menyambut baik inisiatif ini. Ia menilai, jejaring alumni adalah kekuatan luar biasa dalam membawa kontribusi kampus ke ranah sosial, riset, hingga diplomasi internasional.
“Selamat atas terpilihnya kembali Ibu Khofifah sebagai Ketua Umum IKA UNAIR. Alumni adalah agen perubahan yang membawa ruh universitas ke tengah masyarakat dan panggung dunia,” ujarnya.
UNAIR sendiri kini menempati posisi ke-287 dunia dalam QS World University Rankings 2026 dan menduduki peringkat ke-9 dunia dalam THE Impact Rankings 2025—peringkat tertinggi di Indonesia dan ASEAN, serta kedua terbaik di Asia.
Dengan pencapaian itu, UNAIR tak hanya berdiri kokoh di bidang akademik, tapi juga melangkah maju sebagai aktor pembangunan berkelanjutan global—sebuah visi besar yang kini semakin dikuatkan oleh sinergi antara kampus dan alumninya.
Rif/Pas/2025
0 komentar:
Posting Komentar