2 Kuliner Nganjuk yang Legendaris : Nasi Becek dan Pecel Daun Jati

Nganjuk
Nasi becek dan pecel daun jati adalah kuliner populer di Kabupaten Nganjuk/foto : Immaniar
Kamis 7 Januari 2016

matakamera, Nganjuk - Jika anda kebetulan singgah di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, jangan sampai melewatkan kesempatan untuk mencicipi dua kuliner legendaris ini :

Nasi becek dan nasi pecel godhong (daun) jati.

Konon, dua menu makanan ini sudah ada sejak dahulu dan dilestarikan secara turun-temurun. Citarasanya yang khas membuat keduanya cukup populer di lidah para pecinta wisata kuliner Tanah Air. 

Masing-masing juga memiliki penggemar fanatik tersendiri. Sampai ada ungkapan, "Ke Nganjuk belumlah lengkap tanpa mencicipi nasi becek atau pecel daun jati".

Nah yang masih penasaran, yuk simak review kuliner nasi becek dan nasi pecel daun jati Nganjuk berikut ini :

Nasi Becek Nganjuk

Travel blogger Fika Anaira melalui blog pribadinya bercerita, ia pernah mengunjungi Kabupaten Nganjuk di suatu kesempatan, dan mendapat rekomendasi kuliner andalan bernama nasi becek Nganjuk. 

“Wah saya jadi ingat kata Cinta Laura Becek ngga ada ojek, eaaaaa,“ tulis blogger perempuan ini.

Dia menyebut salah satu warung becek yang fenomenal yaitu Warung Pojok Bu Lastri yang terletak di Jalan Dr Soetomo Nganjuk. 
Untuk mudahnya, kata dia, setelah sampai Alun-Alun Nganjuk tanyalah kepada penduduk karena warung ini tak jauh dari landmark tersebut. 

Warungnya berwarna dominan hijau, dengan pintu dan jendela kayu sederhana. 

Fika lalu memesan seporsi nasi becek dengan 10 tusuk sate kambing. Dari sini diketahuinya, ternyata nasi becek adalah sepiring nasi dengan kuah soto. Isinya terdiri dari daging kambing dengan sambal kacang yang bagian atas nasinya terdiri dari irisan kubis, kecambah dan seledri. 

Untuk rasanya, disebut Fika hampir mirip dengan kuah soto yang dicampur dengan gulai kambing. Meskipun terasa asing namun tetap match dan unik. Pelengkapnya adalah sate kambing yang empuk dan tidak terasa prengus

Untuk harga Fika mengaku lupa persisnya. Saat itu ia bersama tiga orang yang memesan 3 nasi becek, 30 sate kambing dan es teh dengan total harga Rp 110.000.

Nasi Pecel Daun Jati

Berikutnya giliran travel blogger Muhammad Ali Mudzofar, yang membahas petualangannya mencicipi kuliner nasi pecel daun jati Nganjuk.

Dalam blog pribadinya Mudzofar bercerita, bahwa ia pernah singgah di warung Nasi Pecel Godong Jati Mbok Jimur. Lokasinya ada di Desa Tiripan, Kecamatan berbek, Kabupaten Nganjuk. 

Warungnya disebut buka 24 jam. Ketika tidak ada pembeli, Mbok Jinem si pemilik warung akan tidur. Tetapi ketika ada yang datang, dan mengetuk pintu, Mbok Jimur pasti bangun dan langsung memasak pecel untuk pembeli.

Menu utamanya hanya sambel pecel, daun kulupan, dan tempe yang masih mentah. Sensasinya selain berada di pelosok pedesaan, warung juga menyediakan air minum kendi secara gratis. 

“Buat yang ngirit, cukup bawa duit Rp 5 ribu buat makan nasi pecel bungkus godhong jati sudah bisa makan, sama minum air putih dari kendi!” ulasnya.

Soal rasa, Mudzofar juga menyebut sangat enak. Pedas sambelnya tidak berlebihan, sementara gurihnya banget campur rasa manis. Dengan dibungkus daun jati, aroma daun jati disebutnya membuat nasi rasa pecelnya semakin eksotis. 

Sedep-sedep klasik gimana gitu,” ulasnya. 

Untuk menambah kenyang, Mudzofar juga bisa meminta lauk tempe yang masih panas dari penggorengan.

Nah, bagaimana dengan pembaca? Lebih suka nasi becek atau pecel daun jati?

Editor : Panji Lanang Satriadin
Share on Google Plus

About matakamera.net

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment

Comments System