Pemerintah Lamban, Rumah Reyot Mbah Tamiyem di Pace Nganjuk sampai Roboh ...

nganjuk
Foto Mbah Tamiyem di rumahnya yang kondisinya sangat memprihatinkan (kiri), dan foto reruntuhan rumahnya yang roboh pada Jumat malam 7 April 2017 (matakamera/foto : ist)
Jumat 7 April 2017 | by Panji Lanang Satriadin

matakamera, Nganjuk – Lagi-lagi, pemerintah di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, terlambat menangani warganya yang kesusahan. Seperti yang dialami Mbah Tamiyem, janda renta 75 tahun yang sebatangkara tinggal di rumah reyotnya, di Dusun Klaten, Desa Gemenggeng, Kecamatan Pace.

Bertahun-tahun Mbah Tamiyem tinggal di bangunan tak layak huni dan membahayakan. Rumah itu akhirnya roboh pada Jumat malam 7 April 2017 sekitar pukul 19.00 WIB. Untungnya, satu jam sebelum kejadian Mbah Tamiyem lebih dahulu dievakuasi oleh warga dan relawan.

Pemerintah kalah cepat. Relawan yang datang menolong Mbah Tamiyem tak hanya berasal dari komunitas sosial di Nganjuk, tapi juga dari luar kota. Contohnya Cak Budi, aktivitis sosial asal Malang yang rajin keliling Indonesia membantu warga miskin. “Alhamdulillah Mbah Tamiyem sehat selamat, tempat tinggal beliau baru ambruk tadi,” ujar pria yang rutin mengabarkan aksi kemanusiaan di media sosial tersebut.

Untuk sementara waktu, Mbah Tamiyem diungsikan para relawan ke rumah Jamiran, salah satu perangkat Desa Gemenggeng. Sementara bantuan sembako, uang, maupun tenaga untuk kerja bakti di lokasi reruntuhan rumah terus mengalir.

Nenek renta itu masih membutuhkan uluran tangan dari banyak pihak. Terutama pemerintah baik itu Pemkab Nganjuk, Pemprov Jatim maupun pusat, yang sebenarnya punya segudang anggaran dan program bedah rumah. Menurut informasi di lapangan, selama ini Mbah Tamiyem belum pernah merasakan bantuan pemerintah.(ab)

Sepekan Ini, Ada Tiga Rumah Warga Miskin di Nganjuk Roboh

Mewakili pihak pemerintah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nganjuk Seokonjono menjelaskan, peristiwa robohnya rumah Mbah Tamiyem bukan murni faktor bencana. Meskipun, saat kejadian cuaca di sekitar lokasi sedang hujan. Menurut Soekonjono, yang dominan adalah faktor kondisi rumah yang rapuh dan tidak layak huni.

Soekonjono juga menerima informasi, bahwa sebenarnya Mbah Tamiyem tahun ini sudah didata untuk mendapatkan bantuan renovasi rumah dari pemerintah pusat. Namun, rumahnya lebih dulu roboh sebelum bantuan benar-benar turun. “Sudah kami teruskan laporannya kepada satker terkait, untuk secepatnya ditangani,” tukasnya.

nganjuk
Rumah reyot milik wanita lansia miskin lainnya, Katijah, 70, di Dusun Nglegok, Desa Sumengko, Kecamatan Sukomoro, juga ambruk pada Senin 3 April 2017 lalu (matakamera/foto:ist)
Sementara itu catatan tim matakamera.net, dalam sepekan ini ada tiga rumah warga miskin di Kabupaten Nganjuk yang roboh, termasuk rumah Mbah Tamiyem. Kondisinya sama-sama reyot dan tidak layak huni, dan mereka belum pernah mendapat bantuan bedah rumah dari pemerintah.

Kejadian pertama pada Ahad 2 April 2017, rumah Suparman, 50 tahun, warga miskin di Desa Gondang Kulon RT 08/RW 04, Kecamatan Gondang, roboh karena pondasi lapuk dan reyot. Disusul Senin 3 April 2017, giliran rumah Mbah Katijah, lansia miskin berusia 70 tahun, yang roboh di Dusun Nglegok, Desa Sumengko, Kecamatan Sukomoro. Kejadian terakhir menimpa rumah Mbah Tamiyem. (ab/2017)

Share on Google Plus

About matakamera.net

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment

Comments System