Massa Bakar Atribut Bonek di Nganjuk sebagai Bentuk Solidaritas

Suasana aksi pembakaran atribut oleh Bonek PSHT Nganjuk di area Pasar Sukomoro, Jumat sore 6 oktober 2017 (matakamera/ist)
Jumat 6 Oktober 2017
by Panji LS

matakamera, Nganjuk – Insiden bentrok berdarah Bonek-PSHT di Surabaya pada 1 Oktober 2017 lalu menuai reaksi di sejumlah daerah. Di Kabupaten Nganjuk, ratusan warga Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) menggelar aksi bakar atribut bonek.

Aksi berlangsung di kawasan Pasar Kecamatan Sukomoro, Jumat sore 6 Oktober 2017. Satu per satu atribut mulai spanduk, kaos hingga kain syal dikumpulkan di tengah lapangan parkir pasar, kemudian dibakar oleh massa yang mengelilingi.

Santoso, koordinator aksi mengatakan, warga PSHT Nganjuk sebenarnya juga anggota bonek, dan jumlahnya mencapai tiga ribu warga. Namun, mereka merasa kecewa dengan insiden yang menimpa saudara mereka di Surabaya beberapa waktu lalu. “Kami sengaja membakar atribut bonek sebagai bentuk solidaritas,” ujar Santoso di lokasi aksi.

Tak hanya membakar atribut, para Bonek Nganjuk yang mayoritas merupakan warga PSHT  itu juga memutuskan memilih mundur dari kanggotaan suporter Persebaya Surabaya tersebut.

Wakil ketua I  PSHT Cabang Nganjuk, Arbayana, yang juga hadir dalam aksi tersebut menyampaikan, aksi mundur dari keanggotaan Bonek oleh para warga PSHT merupakan kesadaran pribadi setiap anggota.

Pihaknya berharap agar aparat kepolisian bisa menghentikan iring-iringan Bonek yang menuju ke arah barat. Hal itu bertujuan untuk mencegah adanya hal-hal yang tidak diinginkan.

“Secara organisasi maupun pribadi saya berharap permasalahan yang ada di Balongsari, Surabaya diselesaikan secara hukum. Sehingga, bisa meredam amarah dari saudara maupun adik-adik (PSHT) supaya Nganjuk lebih kondusif,” ungkapnya.(ds/ab/2017)


Share on Google Plus

About matakamera.net

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment

Comments System