Pakai KIS, Pasien Tulang Retak Diperlakukan Begini di RSUD Kertosono

Eka Nurjanah bersama orangtuanya, usai mendapatkan perawatan gips di RSUD Nganjuk (ist)

Ahad 23 Desember 2018
by Panji Lanang Satriadin

matakamera, Nganjuk - RSUD Kertosono ternyata masih pilih-pilih dalam memberikan pelayanan kesehatan.

Indikasinya tampak dari cerita keluarga Eka Nurjanah, 12, pasien yang sudah empat hari berada ruang Bogenville 9 RSUD Kertosono, sejak Rabu 19 Desember 2018 sampai Sabtu 22 Desember 2018.

Siswi kelas 6 SD asal Dusun Wonoasri RT 5, RW1 Desa Ngadirejo Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur itu sedianya berobat, usai terjatuh di depan rumahnya.

Anak dari pasangan suami istri (pasutri) Sujianto dan Sukesi ini merasakan sakit karena tangan kanannya cidera retak.

Namun, sejak masuk rumah sakit hingga pulang ke rumah, cidera tangan Eka Nurjanah tidak gips sebagaimana seharusnya prosedur pasien tulang retak.

Sujianto, ayah Eva, kepada wartawan Sabtu 22 Desember 2018 menuturkan, awalnya putrinya jatuh terpeleset di halaman rumahnya. Akibatnya, tangan kanan Eka keseleo dan pelipis kanannya memar, serta pundak kanannya luka lecet.

Sujianto lalu melarikan Eka ke RSUD Kertosono untuk mendapatkan penanganan medis.

”Sudah difoto rontgen juga Mas,” katanya.

Dari rontgen diketahui, tulang tangan kanan Eka mengalami retak. Dia lalu dirawat inap di rumah sakit milik pemerintah ini dengan menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS).

Dalam perawatan Eka mendapatkan infus dan suntik lewat infus. Namun, tangannya yang cidera retak belum digips.

“Kami pakai Kartu KIS, saat masuk ke rumah sakit. Dan kami dikasih tahu, katanya tangan kanan Eka akan di-gips. Tapi sampai anak saya ‘dipulangkan’, tangan kanannya yang masih dikeluhkan sakit, tetap tidak di-gips,” papar Sujianto.

Setelah empat hari dirawat, tiba-tiba pihak RSUD Kertosono memberitahukan, bahwa Eka sudah boleh pulang dan seminggu lagi disarankan kontrol.

Sujianto pun bingung dengan keputusan pihak rumah sakit tersebut. Sebab, kondisi tangan Eka belum sembuh. Gadis cilik itu masih merasakan nyeri. Apalagi, lengannya belum juga dipasang gips.

Saat bertanya perihal pemasangan gips untuk anaknya, Sujianto mendapat jawaban yang mengejutkan.

“Tangan Eka tidak di-gips karena dokternya tidak ada, sedang libur. Jadi ya tidak di gips,” ucap Sujianto menirukan petugas rumah sakit.

Maka dengan terpaksa, Sabtu pagi 22 Desember 2018 Sujianto membawa pulang putrinya. Dan sesampai dirumah, Eka masih mengeluh kesakitan pada cidera retak tangan kanannya itu.

Karena iba dengan keluhan anaknya, siang hari itu juga Sujianto membawa Eka ke RSUD Nganjuk. “Di rumahsakit Nganjuk, anak saya langsung ditangani dan tangannya di gips. Alhamdulillah, rasa sakit dan nyerinya agak hilang, dan hari Rabu depan kami disuruh kontrol lagi, ” ujarnya.

Sujianto tidak habis pikir, kenapa anak gadisnya ‘ditelantarkan’ dan seakan menjadikan ‘korban’ dari pelayanan dan penanganan di RSUD Kertosono yang kurang baik. “Apa mungkin karena kami ini pasien yang kurang mampu dan menggunakan kartu KIS,” pungkasnya.

Hingga berita ini diunggah, pihak RSUD Kertosono belum berhasil dikonfirmasi.

(ds/ab/2018)

Menegangkan! Inilah Video Detik-Detik Truk Tercebur ke Laut



Share on Google Plus

About matakamera.net

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment

Comments System