Kota Batu Siapkan Enam Pos Lacak Covid-19 saat Nataru

Wakil Walikota Batu Punjul Santoso saat mengikuti rapat virtual persiapan Nataru bersama Mendagri beberapa waktu lalu (8/12/2021). Punjul memastikan kesiapan Pemkot Batu mengantisipasi penyebaran Covid-19 saat Nataru/matakamera.net - Panji LS

Senin 13 Desember 2021

matakamera, Kota Batu - Untuk mencegah terjadinya lonjakan Covid-19 kembali di Kota Batu, sebanyak enam titik pos pelacakan Covid-19 disiapkan saat masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Enam titik pos yang dimaksud antara lain Pos Kandangan, Pos Kambal, Pos Garuda, Pos Baloga, Pos Pendem dan Pos Pelayanan yang ada di kawasan Alun-Alun Kota Batu.

“Selain mendirikan pos-pos tersebut, nanti juga ada swab secara acak di jalur masuk menuju Kota Batu, terminal dan tempat wisata," ujar Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso, Senin (13/12/2021).

Selain itu, lanjut Punjul, untuk mengontrol keramaian di masa liburan Nataru, kawasan jalur protokol Kota Batu juga akan diberlakukan satu jalur. Di mana, rencananya bakal diterapkan di sepanjang Jalan Diponegoro, Jalan WR Supratman, Ahmad Yani, Jalan Dewi Sartika.

Lebih lanjut dijelaskan Punjul, selama masa Nataru fasilitas publik tetap diperbolehkan beroperasi dengan menerapkan protokol kesehatan. Yakni dengan menerapkan 5M, yang meliputi ketertiban memakai masker, mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjaga kesehatan, dan menghindari kerumunan.

“Tetapi kalau kami menemukan pelanggaran langsung akan diberi sanksi,” tambah Punjul. Bentuk-bentuk sanksinya seperti teguran lisan atau tertulis hingga penutupan sementara fasilitas publik.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Batu Imam Suryono menambahkan, nantinya di setiap pos lacak Covid-19 akan dijaga oleh petugas gabungan dari TNI/Polri, Dinas Perhubungan dan Satpol PP, dengan jumlah total 100 personel gabungan.

“Secara ketat petugas akan memeriksa di tempat. Apakah warga membawa keterangan swab antigen atau PCR,” ucapnya.

Menyikapi langkah pemerintah tersebut, warga Kota Batu merespons dengan positif.

“Semoga bisa terlaksana dengan lancar selama libur Natal dan tahun baru ini. Lebih baik peraturannya yang diperketat, daripada kita terkurung terus di dalam rumah, nanti bisa pusing sendiri,” terang Rudi, seorang tokoh masyarakat dari Desa Giripurno, Kota Batu.

Tinah, 45, seorang pedagang sempol di Kota Batu juga tidak keberatan dengan kebijakan pencegahan Covid-19 tersebut.

“Alun-alun memang tutup, tapi kita berdagang di tempat wisata masih boleh, asalkan berjarak, pakai masker, dan ada cuci tangan di gerobak kita,” ujar Tinah.

Reporter : Panji Lanang Satriadin
Editor : Rifai Abror
Share on Google Plus

About matakamera.net

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment

Comments System