 |
| Plt Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi saat menyerahlan secara simbolis biaya ganti rugi kepada warga terdampak Bendungan Semantok, Jumat (8/4/2022) |
Ini setelah tahap akhir pembayaran diberikan langsung oleh Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi, kepada empat warga pemilik tanah di Desa Sambikerep, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, pada Jumat (8/4/2022) di Pendopo Kabupaten Nganjuk.
Adapun keempat warga terdampak tersebut masing-masing adalah Parsiningsih, Jimin, Jimin cs dan Supartini.
Marhaen Djumadi di sela acara tersebut mengatakan, pihaknya mewakili pemda mengucapkan terima kasih kepada semua pihak. Tanpa dukungan mereka, maka proyek strategis nasional (PSN) di Kabupaten Nganjuk yakni pembangunan Bendungan Semantok, dipastikan akan terkendala.
"Karena itu kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak terkait yang sudah ikut mendukung program pembangunan di Nganjuk. Semoga ke depannya, Nganjuk lebih maju, aman dan kondusif," ujar Marhaen.
Lebih lanjut dikatakan Marhaen, pihaknya mengapresiasi pembayaran uang ganti rugi tanah yang berjalan dengan lancar dan masyarakat yang menerima pembayaran ganti rugi tanah bisa menggunakannya sesuai dengan kebutuhan.
"Ini adalah bentuk tanggung jawab dan wujud kalau pemerintah selalu ada untuk masyarakat. Khususnya warga yang terdampak pembangunan Bendungan Semantok," ucap Marhaen.
Sementara itu PPK Pengadaan Tanah Pembangunan Bendungan BBWS Brantas, Deny Bayu Prawesto mengatakan, Bendungan Semantok merupakan salah satu item Kabupaten Nganjuk yang terkenal serta Bendungan terpanjang se-Asia.
"Insya Allah akan di resmikan oleh Presiden RI pada 2022 ini," kata Deny.
Ada pun empat warga yang menerima uang ganti kerugian, tambah Deny Bayu, masing-masing nilai terendah sekitar Rp 316 juta dn terbanyak sekitar Rp 649 juta.
"Semoga uang ganti rugi tersebut dapat dimanfaatkan oleh warga penerima dan kami ucapkan terima kasih kepada warga," tukas Deny.
Rif/Nji
Adapun keempat warga terdampak tersebut masing-masing adalah Parsiningsih, Jimin, Jimin cs dan Supartini.
Marhaen Djumadi di sela acara tersebut mengatakan, pihaknya mewakili pemda mengucapkan terima kasih kepada semua pihak. Tanpa dukungan mereka, maka proyek strategis nasional (PSN) di Kabupaten Nganjuk yakni pembangunan Bendungan Semantok, dipastikan akan terkendala.
"Karena itu kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak terkait yang sudah ikut mendukung program pembangunan di Nganjuk. Semoga ke depannya, Nganjuk lebih maju, aman dan kondusif," ujar Marhaen.
Lebih lanjut dikatakan Marhaen, pihaknya mengapresiasi pembayaran uang ganti rugi tanah yang berjalan dengan lancar dan masyarakat yang menerima pembayaran ganti rugi tanah bisa menggunakannya sesuai dengan kebutuhan.
"Ini adalah bentuk tanggung jawab dan wujud kalau pemerintah selalu ada untuk masyarakat. Khususnya warga yang terdampak pembangunan Bendungan Semantok," ucap Marhaen.
Sementara itu PPK Pengadaan Tanah Pembangunan Bendungan BBWS Brantas, Deny Bayu Prawesto mengatakan, Bendungan Semantok merupakan salah satu item Kabupaten Nganjuk yang terkenal serta Bendungan terpanjang se-Asia.
"Insya Allah akan di resmikan oleh Presiden RI pada 2022 ini," kata Deny.
Ada pun empat warga yang menerima uang ganti kerugian, tambah Deny Bayu, masing-masing nilai terendah sekitar Rp 316 juta dn terbanyak sekitar Rp 649 juta.
"Semoga uang ganti rugi tersebut dapat dimanfaatkan oleh warga penerima dan kami ucapkan terima kasih kepada warga," tukas Deny.
Rif/Nji
0 komentar:
Post a Comment