 |
| Kepala BNNK Nganjuk AKBP Ir Bambang Sugiharto M.Si saat menjadi narasumber Sosialisasi P4GN di SMAN 1 Ngronggot, Rabu (9/11/2022) |
Menggandeng Badan Kesbangpol Kabupaten Nganjuk, kali ini pada Rabu (9/11/2022), giliran siswa-siswi SMAN 1 Ngronggot yang diberi materi sosialiasi.
Untuk diketahui, kegiatan ini merupakan hari ke-8 dalam rangkaian roadshow Sosialisasi P4GN kepada 1000 siswa dan siswi di 61 Sekolah SMA/SMK/ MA se-Kabupaten Nganjuk.
Peserta di SMAN 1 Ngronggot berjumlah 100 siswa, yang berasal dari SMAN 1 Ngronggot, MA Al Manar Tanjungtani, MA Al Khidmah Ngronggot, MA Sabilil Mutaqin Cengkok, MA Bilingual Ulul Albaq Kelutan, MA Masyariqul Anwar Kelutam.
Kegiatan ini masuk dalam program kerja Tim Terpadu Kabupaten Nganjuk bilamana sebagai leading sektor adalah Badan Kesbangpol Kabupaten Nganjuk melalui Prakarsa BNN Kabupaten Nganjuk bersama Dengan Bidang Hukum Pemerintah Daerah Kabupaten Nganjuk.
Terdapat 5 orang narasumber yang berkompeten di bidang pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika pada kegiatan ini diantaranya adalah Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten Nganjuk AKBP. Ir. Bambang Sugiharto, M.Si. Hadir juga sebagai Narsumber lain adalah Ketua FKDM, Ketua Komnasdik, Anggota JPM Anjuk Ladang dan Ketua Granat Kabupaten Nganjuk. Setiap Narasumber memberikan pengetahuan tentang bahaya penyalahgunaan narkotika dari berbagai segi selama 30 menit kepada para peserta sosialisasi.
Sosialisasi dibuka oleh Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Nganjuk BP. Imam Ashari, S.Sos. Ia menyampaikan bahwa pengenalan tentang Narkoba sangat penting dikarenakan agar para siswa bisa tahu sehingga bisa menjadi benteng dalam rangka para siswa mencapai jenjang yang lebih tinggi.
Berikutnya, AKBP. Ir. Bambang Sugiharto, M.Si Kepala BNNK Nganjuk menyampaikan dalam paparannya, bahwa siswa siswi harus berhati-hati dengan bandar narkoba.
Pada saat ini, kata Bambang, bandar narkoba sering berkamuflase sehingga mudah mengeluarkan bujuk rayu agar korban terbujuk untuk memakai narkoba. Apalagi para siswa siswi masuk dalam kategori remaja.
"Bilamana remaja adalah masa peralihan antara masa anak ke dewasa. Masa itu penuh dengan gejolak emosi dan pencarian jati diri, kurangnya informasi tentang bahaya narkoba dan kurangnya pendampingan dari orang tua dan guru akan menyebabkan mereka mudah masuk dalam jurang bahaya narkoba," urai Bambang.
Pihaknya berharap, setelah kegiatan ini para siswa-siswi mempunyai bekal sehingga dapat merugalasi diri dan dapat membentengi diri dari bahaya narkoba.
Selain itu, siswa-siswi peserta sosialisasi juga dapat menjadi agen dalam pencegahan narkoba di lingkungan baik sekolah, keluarga dan lingkungan masyarakat masing-masing.
Rif/Nji
0 komentar:
Post a Comment