Cerita Cak Rul dan Jaranan-Dangdut Asli Nganjuk

nganjuk
Khoirul Anam, 42, 'arsitek' musik jaranan-dangdut Nganjuk, memulai kiprahnya bersama grup musik Sagita, dan kini berkarya dengan grup barunya Lagista (matakamera.net)
Kamis, 23 Februari 2017 |
by Panji Lanang Satriadin

matakamera, Nganjuk – Nama aslinya Khoirul Anam. Namun, pria 42 tahun asal Dusun Kaliulo, Desa/Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk ini lebih akrab dipanggil '"Cak Rul". Penggemar musik dangdut di Jawa Timur pasti mengenalnya.

Cak Rul adalah seorang musisi dangdut koplo. Kiprah bermusiknya dimulai sebagai peniup seruling, sekaligus penata musik di Orkes Melayu (OM) Sagita. Grup ini cukup populer di industri dangdut Tanah Air.

Belakangan, dia dan teman-temannya mendirikan grup musik baru, bernama OM Lagista. Begitu diluncurkan langsung berkibar pula.

"Sudah tiga tahun saya bersama Lagista. Saya dirikan bersama teman-teman sejak 25 Januari 2014,” ujar Cak Rul, saat berbincang santai dengan matakamera di warung pecel lesehan Jalan Ahmad Yani, Nganjuk, Kamis 23 Februari 2017.

Seluruh pemain musik Lagista adalah 'alumni' Sagita. Selain Cak Rul sendiri, ada Budi Rahayu yang mengisi backing vocal. Lalu, ada Jumari dan Samsul Hadi pada gitar. Penabuh kendangnya adalah Cak Malik, ditambah Syaiful si pemain keyboard.

Mereka adalah musisi lokal berbakat, yang berhasil menciptakan tren baru. Yakni, mencampur musik tradisional jaranan dengan dangdut koplo. 

Eksperimen itu kemudian sering disebut Jandut. Singkatan dari kata jaranan dan dangdut. Pertama kali dipopulerkan dalam lagu-lagu hits OM Sagita, dibawakan oleh penyanyi ikonik-nya, Eny Sagita.

Ketika awal meracik jandut bersama Sagita, Cak Rul memulainya dengan mengumpulkan alat-alat musik jaranan. Lalu, dimainkan bersamaan dengan alat musik koplo. 

Alunan sakral seruling jaranan, tabuhan gong dan kempul, diadu dengan irama dangdut. Hasilnya, jadilah harmoni nada baru yang renyah di telinga.

"Dulu teman-teman itu memang pemain jaranan semua. Makanya fasih dengan musik tradisional ini,” lanjut pria yang kini bermukim di Desa Jetis, Kecamatan Pace, Nganjuk tersebut.

lagista nganjuk
Grup musik dangdut Lagista, yang tetap mempertahankan ciri khas musik jandut (matakamera.net)

Menurut Cak Rul, pamor musik jandut menanjak seiring dengan kemunculan grup musik Sagita sekitar tahun 2011 silam. 

“Sampai sekarang, telinga orang Jawa Timur masih tetap suka dengan musik jandut. Bisa lihat sendiri penjualan albumnya laris-manis,” tutur ayah dua anak ini.

Cak Rul berfoto bersama owner matakamera.net, Panji Lanang Satriadin (matakamera/dok)

Di grup barunya, OM Lagista, Cak Rul tetap mempertahankan ciri khas musik jandut. Setiap lagu-lagu yang dibawakan, selalu kental irama kendang koplo berpadu dengan gamelan khas jaranan. 

Warna baru Lagista ada pada sosok sang biduwan. Cak Rul dan kawan-kawannya kini punya penyanyi andalan baru. Nella Kharisma. Namanya juga mulai naik daun.

Cak Rul meyakini, tidak semua musisi dangdut bisa memainkan musik jandut. Karena itu, dia merasa bersyukur lahir dan besar di Nganjuk. Daerah di mana seni jaranan begitu mengakar. Bahkan sampai ke pelosok desa. Di saat yang sama, banyak warganya yang gemar dangdut. "Nganjuk itu rumahnya jaranan, sekaligus gudangnya dangdut," ucap Cak Rul.

Kini, sudah banyak grup-grup dangdut koplo bermunculan. Tidak jarang mereka meniru konsep jandut ala Sagita atau Lagista. “Saya senang, artinya jandut Nganjuk bisa diterima dan lebih terkenal di mana-mana,” pungkas Cak Rul. (ab)
Share on Google Plus

About matakamera.net

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

1 komentar:

  1. share aplikasi musik dangdut "house remix dangdut" terbaru terpopuler 2019
    https://play.google.com/store/apps/details?id=admobileapps.rajabirfi
    buruan download

    ReplyDelete

Comments System