Keluarga Para Korban Longsor Nganjuk Dapat Santunan Uang

longsor nganjuk
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menghibur keluarga salah satu korban hilang, dalam insiden longsor di Dusun Dlopo, Desa Kepel, Kecamatan Ngetos, Nganjuk, 10 April 2017 (matakamera/foto : Stafsus Mensos)
Senin 10 April 2017 | Edited by Panji Lanang Satriadin

matakamera, Nganjuk - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa meninjau lokasi longsor di Dusun Dlopo, Desa Kepel dan Dusun Jati, Desa Blongko Kecamatan Ngetos Kabupaten Nganjuk, Senin sore 10 April 2017.

Tiba di lokasi sekira pukul 15.00 WIB, Mensos didampingi Bupati Nganjuk Taufiqurrahman, Danrem Madiun Kol. Inf. Piek Budiyakto, Dandim 0810 Letkol Arh. Sri Rusyono, Kapolres Nganjuk AKBP Joko Sadono serta Wakil Bupati Nganjuk Abdul Wahid Badrus meninjau dapur umum yang dikelola Tagana, untuk menyiapkan logistik relawan dan tim pencarian korban. Rombongan kemudian bergerak ke Posko Bencana Alam dilanjutkan peninjauan lokasi longsor desa Kepel kecamatan  Ngetos,  Kabupaten Nganjuk.

Dalam kesempatan tersebut Mensos menyerahkan santunan kematian kepada  ahli waris korban meninggal dunia akibat longsor. Sebanyak lima orang menjadi korban tanah longsor pada Ahad 9 April 2017 di dusun Dlopo,  Desa Kepel . Korban meninggal terdiri dari kakak beradik Donny (24) dan Bayu (14), Kodri (16), Dwi (18). Keempatnya merupakan warga Dusun Dlopo,  Desa Kepel, Kecamatan Ngetos. Korban kelima adalah Paidi (55) warga Dusun Jati Desa Blongko, Kecamatan Ngetos.

longsor nganjuk
Mensos Khofifah memberikan bantuan uang kepada keluarga para korban, masing-masin sebesar Rp 15 juta (matakamera/foto: Stafsus Mensos)
Setiap korban meninggal mendapat santunan Rp15.000.000, sehingga total santunan yang diberikan kepada ahli waris adalah Rp75.000.000. Mensos juga menyerahkan bantuan logistik untuk bencana alam Kabupaten Nganjuk senilai Rp78.976.285.

"Bapak, kami turut berduka cita atas meninggalnya anak Bapak. Ikhlas ya Pak, Insya Allah mereka mendapat tempat terbaik di sisi Allah," kata Mensos kepada Aksan, orangtua Donny dan Bayu.
Bapak dengan tiga anak itu bercerita sebelum kejadian tidak mendapat firasat apapun. Ia mengaku keduanya bahkan belum berpamitan saat meninggalkan rumah. Donny merupakan anak sulung dari tiga bersaudara, sementara Bayu merupakan anak bungsu.

"Donny ini dulu ikut pecinta alam. Saya tidak menyangka dia mengajak adiknya melihat longsor," ujar Aksan lirih.(ab/2017)

Mensos Dibonceng Motor Trail ke Titik Lokasi Longsor Nganjuk

matakamera, Nganjuk – Usai mengunjungi rumah keluarga para korban yang masih belum ditemukan, Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa menuju lokasi longsor. Meski sempat dicegah karena tingkat kerawanannya tinggi dan masih ada kemungkinan tanah bergerak, namun Khofifah tetap melanjutkan peninjauan dengan menggunakan motor trail, diboceng oleh salah satu aparat TNI.

longsor nganjuk
Mensos Khofifah diboceng oleh anggota TNI mengendarai motor trail, menuju titik lokasi longsor di Jurang Ondo Dusun Dlopo (matakamera/foto : Stafsus Kemensos)
Mensos meyakini seeing is believing, sehingga ketika akan menyiapkan sebuah keputusan dan tindakan, telah didasarkan pada realitas empirik di lapangan. "Apalagi ini lempengan gunung Wilis dari Trenggalek, Ponorogo, Nganjuk, Kediri sehingga masing-masing kabupaten ini betul-betul harus menyiapkan rencana tata ruang yang aman bagi warganya," ujar Mensos setelah meninjau bekas longsoran.

Di akhir kegiatan, Mensos berkunjung ke rumah duka keluarga Aksan. Istri Aksan, Hartini tampak sangat terpukul kehilangan dua puteranya sekaligus. Mensos membacakan doa untuk Donny dan Bayu serta mendoakan agar keluarganya sabar dan ikhlas.

Sementara itu Bupati Nganjuk Taufiqurrahman mengungkapkan longsor pertama terjadi Sabtu 8 April 2017 dengan lebar 252 meter dan panjang 202 meter. Pada Minggu 9 April 2017 hujan mengguyur dengan intensitas ringan di Kecamatan Ngetos. Hujan ringan mengakibatkan tanah bergerak terjadi pada jam 11.00 WIB dan memperlebar area longsor sekira 310 meter, panjang 900 meter. Longsor menutupi aliran sungai serta merusak areal pertanian.

mensos
Mensos Khofifah memantau titik lokasi longsor bersama Bupati Nganjuk, Dandim 0810 Nganjuk dan Wakil Bupati Nganjuk (matakamera/foto : Muhammad)
Taufiqurrahman mengatakan tanah bergerak menimbun warga yang sedang melakukan aktivitas di area persawahan. Menurut keterangan saksi, korban meninggal Paidi sedang mencari rumput. Sedangkan empat korban meninggal lainnya sedang mengabadikan longsor.

Hingga Senin siang 10 April 2017 sejumlah upaya telah dilakukan untuk melakukan evakuasi korban. Dinas Sosial Kabupaten Nganjuk mengerahkan seluruh mitra dinas sosial terdiri dari Tagana sebanyak 20 personil, Pendamping PKH sebanyak 130 orang, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) sebanyak 20 orang dan 2 Pekerja Sosial.

Sementara terkait bantuan permakanan Tagana telah mendirikan dapur umum sementara tim dari Dinas Sosial Kabupaten Nganjuk telah diterjunkan untuk memberikan pendampingan psikologis kepada keluarga korban.(ab/2017) 


Profil Redaksi MATAKAMERA.NET



Share on Google Plus

About matakamera.net

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment

Comments System