Sujinah Naik Haji dari Jualan Gethuk-Tiwul di Pasar Prambon

Sujinah, 60, saat baru tiba di Madinah, Arab Saudi, untuk kemudian menjalankan Ibadah Haji di Tanah Suci Mekah (matakamera/ist)
Selasa 1 Agustus 2017 ||
Edited by Panji Lanang Satriadin

matakamera, Madinah - Wajah Ibu Sujinah, 60, begitu bahagia saat menceritakan kisah perjuangannya bisa berangkat naik haji. Usai Solat Zuhur di Masjid Nabawi, Madinah, Sujinah sangat lega akhirnya bisa menginjakkan kakinya di Tanah Suci.

Sujinah berasal dari Desa Tanjungtani, Kecamatan Prambon, Nganjuk, Jawa Timur. Saat ini, ia dan rombongan lainnya tengah menjalankan Arbain, yakni salat 40 waktu berturut-turut di Masjid Nabawi, Madinah.

"Saya mendaftar dari tahun 2010 dan tahun ini akhirnya berangkat. Alhamdulillah," cerita Sujinah di Hotel Mawaddah Annur, tempat pemondokannya, Selasa 1 Agustus 2017.

Berhaji adalah cita-cita Sujinah sejak lama. Sebelum mendaftar, ia sudah menabung dari hasil kerasnya jualan gethuk selama 10 tahun. Setelah uangnya cukup, kemudian ia mendaftar haji.

Setiap hari, uang hasil jualannya ditabung. Kadang ia setor ke bank dua pekan sekali sebesar Rp 200 ribu. "Setorannya tak menentu, tergantung hasil jualan dapat berapa," katanya.

Sehari-hari, Sujinah jualan gethuk, tiwul dan makanan olahan tradisional lain. Rata-rata jajanan yang dijual berbahan dasar singkong. Ia berjualan di pasar tradisional Kecamatan Prambon, Nganjuk.

Uang hasil jualannya inilah sebagian ditabung, sisanya untuk makan. Sujinah harus bekerja seorang diri karena suaminya sudah meninggal 15 tahun lalu.

"Anak saya satu, perempuan. Alhamdulillah sudah menikah dan punya anak tiga. Jadi cucu saya ada tiga, lucu-lucu," ujar sang nenek menceritakan keluarganya.(ds/ab/2017)

Lihat Laman Sumber Berita

Share on Google Plus

About matakamera.net

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment

Comments System