Bayi Perempuan Lahir di RSUD Nganjuk, Meninggalnya Jadi Laki-Laki. Sengaja Ditukar?

Suasana pertemuan pihak RSUD Nganjuk dan pihak orangtua dan keluarga bayi, di Desa Sonobekel, 29 Agustus 2020

Senin 31 Agustus 2020
by Panji LS

Orangtua Bakal Perkarakan secara Pidana

matakamera, Nganjuk – Pelayanan persalinan di RSUD Nganjuk kini tengah disorot masyarakat. Pasalnya, pasangan suami istri (pasutri) Fery Sujarwo dan Arum Rosalina, warga Desa Sonobekel, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk, merasa ditipu oleh pihak rumah sakit, terkait persalinan bayi mereka.

Ceritanya bermula pada Selasa 18 Agustus 2020, Fery mengantarkan Arum, istrinya, yang hendak melahirkan ke RSUD Nganjuk. Proses persalinan berlangsung normal. Bidan yang bertugas menyatakan bayi Arum berjenis kelamin perempuan, dengan berat badan 2,5 kg dan panjang 46 cm.

Namun, karena lahir secara prematur maka bayi langsung dibawa ke ruang inkubator untuk mendapatkan perawatan khusus.

Berdasarkan keterangan yang diperoleh matakamera, dari pertemuan antara orangtua dan pihak RSUD Nganjuk, Sabtu 29 Agustus 2020, si ibu bayi diketahui hanya menginap sehari semalam karena proses kelahiran normal.

Selama perawatan inkubator, orang tua tidak diperbolehkan menunggui, karena dikhawatirkan bisa mengganggu kesehatan si bayi. Singkat kata, perawatan bayi dipercayakan kepada pihak rumah sakit.

Fery, sang ayah, saat itu merasa bahagia anaknya lahir perempuan. Iapun bersemangat mengurus akta kelahiran dengan nama Ayra Shirly Alnaira. Fery juga sudah memperbarui Kartu Keluarga (KK).

Namun tiba-tiba, pihak RSUD Nganjuk memberi kabar kepada Fery, bahwa bayi perempuannya dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu 29 Agustus 2020, setelah sebelumnya disebut kritis.

Jenazah bayi kemudian dipulangkan untuk segera dimakamkan. Namun, kejanggalan terlihat saat dimandikan, Fery dan Arum mendapati jenis kelamin bayi berubah menjadi laki-laki.

Fery yang tidak terima lalu mendatangi RSUD Nganjuk, menanyakan perihal jenazah bayi laki-laki yang dikirim ke rumahnya. Padahal bayi mereka perempuan. Mereka pun menduga bayi sengaja ditukar.

Hari itu juga, pihak manajemen RSUD Nganjuk mendatangi rumah Fery dan Arum. Menurut keterangan Humas RSUD Nganjuk Eko Santoso, pihaknya juga kaget mendengar pengakuan orangtua bayi, perihal perubahan jenis kelamin bayi mereka.

Surat keterangan kelahiran bayi pasutri Fery-Arum, di RSUD Nganjuk

Dalam pertemuan tersebut, pihak RSUD Nganjuk sempat membeberkan data, bahwa pada hari kelahiran si bayi, 18 Agustus 2020, hanya ada satu proses persalinan. Sedangkan keterangan jenis kelamin yang berubah disebut karena kesalahan administrasi atau kesalahan penulisan.

Arum, ibu si bayi tidak bisa menerima penjelasan dari pihak RSUD Nganjuk. Ia tetap meyakini bayinya perempuan. Ia juga menyimpan bukti surat keterangan dari RSUD Nganjuk, ditandatangi bidan Tia Restina Wardani A.Md. Keb, yang menyatakan bahwa bayi yang dilahirkannya perempuan.

Puncaknya, dengan menggunakan mobil ambulance, jenazah bayi kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Kota Kediri untuk dilakukan tes DNA.

Sampai saat ini, pihak orangtua masih terus menuntut tanggung jawab kepada pihak RSUD Nganjuk, dan berencana malaporkan kepada pihak kepolisian.

Kejadian itupun ramai dibicarakan warga Nganjuk di media sosial. Tidak sedikit yang mencurigai, bahwa bayi sengaja ditukar oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.

"Usut tuntas 
Jangan karena korban masyarakat biasa, orang kecil
Jadi disepelekan
Anak itu harta paling berharga bagi orang tua
Kok seenak nya aja main tukar," tulis salah satu pemilik akun di grup Facebook Info Wong Nganjuk, Senin 31 Agustus 2020.
Share on Google Plus

About matakamera.net

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

1 komentar:

  1. Ini harus diusut tuntas ya, kog bisa bayinya tertukar. Semoga kejadian seperti ini tidak berulang lagi

    ReplyDelete

Comments System