Longsor Menghantam Pondasi Jembatan Utama Desa Bareng Sawahan, Jalur Ditutup Total



jembatan bareng sawahan
Penampakan tebing longsor tepat di samping pondasi jembatan darurat, yang menjadi akses utama menuju Desa Bareng, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, pada Jumat sore 30 September 2016 (matakamera.net)

matakamera, Nganjuk - Akses utama menuju Desa Bareng, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur ditutup total sejak Jumat malam, 30 September 2016. Penyebabnya, sore hari sekitar pukul 16.30 terjadi tanah longsor di tebing timur sungai, yang membelah wilayah Desa Bareng dan Desa Sawahan. 

Longsor sedalam 10 meter dan lebar 5 meter itu juga menghantam pondasi bangunan jembatan bailley di sisi timur, atau yang berdekatan dengan gapura masuk menuju Desa Bareng. Kaki penyangga jembatan seketika ambles bersama material longsor, sehingga jembatan kondisinya tampak 'menggantung' tanpa penopang yang kokoh.

Jembatan bailley adalah jembatan besi darurat pengganti jembatan lama, yang rusak total digerus banjir bandang pada 31 Januari 2015 silam. Jembatan ini sehari-hari menjadi akses transportasi utama ratusan kepala keluarga (KK) warga Desa Bareng menuju Sawahan dan Nganjuk, sehingga aparat keamanan setempat dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memutuskan  menutup total jalurnya dari kendaraan roda dua dan roda empat. "Kami menghindari jatuhnya korban, karena kondisi jembatan di sisi timur mengkhawatirkan dan rawan longsor susulan," ujar Kepala BPBD Nganjuk Soekonjono, dihubungi Jumat malam sekitar pukul 21.00.(ab)
  
Diduga Karena Kelalaian Rekanan Proyek Dinas PU Bina Marga Nganjuk

Sampai Sabtu dini hari 1 Oktober 2016, pihak BPBD Nganjuk maupun aparat terkait lainnya belum merilis keterangan resmi apakah longsor di Desa Bareng murni faktor alam, atau ada penyebab lain. Namun saat peristiwanya terjadi, sekitar pukul 16.30 sore, cuaca di lokasi diketahui hanya diguyur hujan gerimis ringan, sementara sungai tidak dalam kondisi banjir.

Matakamera.net belakangan mendapatkan informasi dari seorang narasumber di lokasi, bahwa longsor diduga dipicu aktivitas proyek pembangunan jembatan baru Desa Bareng, menggunakan APBD tahun 2016. Proyek senilai lebih dari Rp 3 milyar itu dikerjakan oleh kontraktor rekanan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Kabupaten Nganjuk sejak September 2016. 

Dalam prosesnya, pihak rekanan menggeser posisi jembatan bailley beberapa meter ke selatan, tanpa berkoordinasi lebih dahulu dengan pihak terkait yang hafal kondisi medan. Termasuk dengan BPBD Nganjuk dan pemilik jembatan bailley, yakni Dinas Bina Marga Pemprov Jatim. Akibatnya, tebing bekas pondasi awal jembatan bailley mengalami longsor pada Jumat sore, dan mengancam keselamatan ratusan KK warga desa setempat. "Apalagi proyeknya juga pakai mesin bego  yang lalu-lalang di bawah tebing," ujar salah satu warga desa setempat yang minta namanya tak disebut. (ab)

(Panji Lanang Satriadin)

Share on Google Plus

About matakamera.net

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment

Comments System