Balita Jazuli Kini Mendapat Perawatan Intensif di RSUD Nganjuk

nganjuk
Bunda Ita menggendong balita Jazuli, untuk dibawa dan mendapatkan perawatan medis intensif di RSUD Nganjuk (matakamera/ist)
Rabu 20 September 2017 ||
by Panji Lanang Satriadin

matakamera, Nganjuk – Uluran tangan telah membantu meringankan beban keluarga pasangan Muhammad Markam dan Rubingah, asal Desa Kedungombo, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk.

Pasutri yang hidup pas-pasan ini memang sedang menghadapi cobaan. Buah hati mereka, Muhammad Jazuli, balita berusia dua bulan, mengidap penyakit berat dan membutuhkan biaya perawatan dan pengobatan medis yang tidak sedikit.

Ketua TP PKK Kabupaten Nganjuk Ita Triwibawati  merasa terketuk hati setelah mendengar penyakit yang diderita balita laki-laki tersebut. Apalagi, setelah mengetahui kondisi ekonomi orangtuanya yang pas-pasan, sehingga mustahil untuk membiayai pengobatan sendiri di rumah sakit.

“Ini menjadi tanggungjawab kami dan Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk,” kata Bunda Ita, sapaan akrab Ita, saat berkunjung ke rumah Jazuli pada Selasa sore, 19 September 2017.

Bunda Ita melihat sendiri kondisi fisik balita Jazuli yang memprihatinkan. Sejak lahir sudah memiliki sakit inveksi di bagian paru parunya. Akibatnya, Jazuli susah saat bernafas. Bahkan mulut selalu terbuka dengan perut membesar saat bernafas. Tak hanya itu saja, Jazuli juga dinyatakan sebagai balita gizi buruk.

Di sebelah rumah Jazuli, Ita juga menemui bocah 13 tahun bernama Muhamad Selamet, 13. Anak dari pasangan Wagiman dan Katemi ini divonis dokter ada kebocoran dibagian jantungnya.
Selamet lumpuh dan tak mampu berbicara. Hanya bisa tertidur di ranjang, tanpa bisa berbuat apa apa. Makan minum selalu di suapi. Kondisi fisiknya pun semakin kurus.

"Harus segera mendapat penanganan medis di rumah sakit," ujar pengagas Gerakan Pengentasan Gizi Buruk (Gentasibu) di Kabupaten Nganjuk tersebut.

Kedua anak tersebut terlahir ditengah keluarga miskin. Meski sudah pernah diobatkan di Puskesmas dan rumah sakit, tidak begitu membuahkan hasil. Kerena terkendala biaya, hingga kembali pulang tanpa ada perubahan.

Sore itu juga, balita Jzauli dan Selamet langsung dievakuasi ke RSUD Nganjuk untuk menjalani observasi dan perawatan lebih lanjut. Bunda Ita menjamin, keduanya mendapatkan perawatan intensif dengan biaya yang ditanggung oleh pemerintah.

Kedua orang tua anak berharap pemerintah terus memperhatikan nasib warga kurang mampu, dengan mengobatkan anaknya hingga sembuh dan gratis. (ds/ab/adv/2017)

Share on Google Plus

About matakamera.net

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment

Comments System