30 Kabupaten/Kota di Jatim Nol Kasus Kematian Covid-19

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam sebuah acara di Surabaya, Sabtu (9/10/2021)/matakamera.net - dok Pemprov Jatim
Ahad 10 Oktober 2021

matakamera, Surabaya - Kerja keras berbagai pihak dalam menangani pandemi Covid-19 di Jawa Timur (Jatim) membuahkan hasil yang melegakan.

Data Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim per Jumat (8/10/2021) menyebutkan, angka kasus kematian di Jatim mencapai angka terendah selama pandemi yaitu sebanyak 7 kasus.

Sementara pada Sabtu (9/10) tercatat 8 kasus.

Penambahan tersebut berasal dari Kota Batu, Kota Surabaya, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Jember, Kabupaten Malang, Kota Blitar, Kabupaten Ponorogo, dan Kabupaten Nganjuk.

Masing-masing kabupaten/kota tersebut terdapat sebanyak 1 kasus kematian.

Sedangkan untuk 30 kabupaten/kota lainnya di Jatim tercatat sebanyak 0 kasus kematian Covid-19. Artinya sudah 78,95 persen daerah di Jatim terdapat 0 kasus kematian.


Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, bahwa penurunan angka kematian tersebut adalah buah kerja keras, sinergi dan doa dari tenaga kesehatan, pemkab/pemkot, forkopimda se-Jatim, serta seluruh elemen strategis masyarakat.

 
“Alhamdulillah, dua hari terakhir ini tercatat di bawah 10 kasus dan merupakan jumlah penambahan kematian terendah selama pandemi,” ungkap Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Sabtu malam (9/10/2021).

Khofifah menjelaskan, ada beberapa faktor yang membuat angka kematian di Jatim rendah. Antara lain adanya kemampuan respons yang adequate atau memadai.

Respons ini dibagi tiga yaitu kapasitas tracing yang cukup, ditunjang jumlah testing yang memadai mencapai 170 ribu per minggu, serta positivity rate yang rendah mencapai 0,49 persen per minggu.

“Dampaknya, kasus-kasus terkonfirmasi positif bisa ditemukan lebih awal, sehingga isolasi bisa cepat dilakukan, dan kemungkinan kasus-kasus menyebar pada orang berisiko tinggi bisa dihambat. Dengan demikian kematian bisa ditekan,” papar mantan Mensos RI tersebut.

Berikutnya, lanjut Khofifah, tracing yang tinggi di Jatim yang mencapai angka 22,52 rasio kontak erat membuat kasus-kasus terkonfirmasi bisa direm, agar tidak menulari kepada mereka yang berisiko tinggi atau komorbid.

Selain itu, Khofifah juga menyebut adanya faktor bed occupancy rate (BOR) atau keterisian ranjang RS yang cukup rendah.

Data Kemenkes RI per 9 Oktober 2021 menunjukkan BOR ICU Covid-19 kumulatif di Jatim tercatat 7 persen, isolasi 4 persen dan RS darurat Covid-19 sebanyak 2 persen. 

Angka tersebut sangat jauh di bawah ambang batas atau standar yang ditetapkan organisasi kesehatan dunia WHO, di mana BOR harus di bawah 60 persen.

Lebih lanjut dikatakan Khofifah, penurunan angka kematian akibat Covid-19 di Jatim ini juga merupakan salah satu hasil dari aksi-aksi pencegahan Covid-19.

Ia mencontohkan, di saat terjadi lonjakan kasus Covid-19 secara eksponensial pada pertengahan Juli 2021 lalu, Pemprov Jatim sempat membuka ruang isolasi khusus dan ICU Covid-19 pada lahan parkir RSUD Dr. Soetomo Surabaya.

Selain itu, juga menyediakan free filling oksigen station di beberapa titik di Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kota Kediri, Kabupaten Gresik, Bakorwil Malang, Bakorwil Madiun, dan Bakorwil Jember.

"Pemprov Jatim juga telah menyiapkan 164 RS rujukan se-Jatim, isolasi terpusat (isoter) bagi pasien-pasien isoman, maupun membuka beberapa RS lapangan. Serta juga masifnya 3T (testing, tracing, dan treatment)," ujar gubernur pertama di Jatim tersebut.

Kendati demikian, Khofifah mengaku tidak pernah berhenti mengingatkan sekaligus mengajak seluruh masyarakat untuk tetap waspada, berdisiplin menjalankan protokol kesehatan (prokes) dan percepatan vaksinasi. 

"Ini penting, karena kedisiplinan menjalankan prokes dan percepatan vaksinasi menjadi salah satu kunci untuk melindungi diri kita dan orang di sekeliling kita dari penularan Covid-19. Tetap pakai masker, jaga jarak, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, hindari kerumunan. Saya mohon mari jaga bersama, jangan lengah, jangan kendor,” pungkas Khofifah.

Reporter : Panji Lanang Satriadin
Editor : Rifai Abror
Share on Google Plus

About matakamera.net

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment

Comments System