Ahad 10 Agustus 2025TMI Kabupaten Ngawi siap mengawal petani dari hulu hingga hilir
NGAWI, matakamera.net – Persoalan klasik pertanian seperti kelangkaan pupuk bersubsidi dan jatuhnya harga gabah saat panen raya masih menjadi tantangan besar bagi petani. Di tengah situasi ini, Tani Merdeka Indonesia (TMI) hadir sebagai mitra strategis yang bertekad memberdayakan petani lokal.
Ketua DPW TMI Jawa Timur, Riky Setiadi, menargetkan lahirnya 10 ribu petani mandiri yang kuat secara ekonomi dan berdaya saing tinggi. “Selama ini keuntungan pertanian sering tidak dirasakan langsung oleh petani. Kami ingin membalik keadaan, memastikan hasil panen dinikmati sepenuhnya oleh mereka yang bekerja di sawah,” ujarnya, Sabtu (9/8/2025).
TMI menjalankan program pengawalan harga gabah dan jagung sesuai ketentuan pemerintah—Rp 6.500 per kilogram untuk gabah dan Rp 5.500 per kilogram untuk jagung—serta memperjuangkan distribusi pupuk bersubsidi yang transparan dan mudah diakses. Kolaborasi dengan Bulog di Ngawi, Pasuruan, Probolinggo, dan Banyuwangi diharapkan menjaga kestabilan harga dan penyerapan hasil panen.
Di bawah pembinaan Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, dengan Presiden RI Prabowo Subianto sebagai Dewan Penasehat, TMI juga memperkuat organisasi melalui pelantikan tujuh DPD di eks-Karesidenan Madiun, termasuk Kabupaten Ngawi.
Ketua DPD TMI Ngawi, Pujiyem, menegaskan kiprah Tani Merdeka bukan hanya seremoni. “Kami akan turun langsung mendampingi petani, mulai dari akses pupuk, bibit, hingga pemasaran. Tani Merdeka hadir untuk bekerja, bukan sekadar nama,” tegasnya.
Anggota DPRD Kabupaten Ngawi dari Fraksi Gerindra sekaligus pengurus TMI, Riski Wahyu Nugroho, menilai penguatan pertanian harus dilakukan menyeluruh dari hulu ke hilir. “Kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah melalui Tani Merdeka akan semakin solid,” ujarnya.
Dengan komitmen dan sinergi yang terjalin, Tani Merdeka Ngawi optimistis mampu mewujudkan petani yang mandiri, makmur, dan sejahtera.
Her/Pas/2025
0 komentar:
Posting Komentar