Hal ini disampaikan saat menghadiri kegiatan Pembinaan Kader Institusi Masyarakat Perdesaan (IMP) dan Sub IMP Bangga Kencana untuk wilayah Kecamatan Kertosono, Patianrowo, dan Lengkong, yang digelar di GOR Desa Tembarak, Kecamatan Kertosono, pada Rabu (6/8/2025).
Dalam sambutannya, Mas Handy menekankan bahwa keberhasilan program penanganan stunting tidak hanya bergantung pada aktivitas di lapangan, tetapi juga pada ketertiban administrasi.
Menurutnya, pencatatan dan pelaporan yang rapi menjadi kunci dalam melakukan evaluasi secara menyeluruh.
“Evaluasi pertama adalah pembenahan administrasi. Kita memiliki kader yang luar biasa, pekerjaan bisa jadi lebih efektif dan efisien jika pelaporan dilakukan dengan baik,” tegas Mas Handy.
Ia juga menambahkan bahwa pendampingan dari Petugas Penyuluh Keluarga Berencana (PPKB) akan menjadi penguat dalam proses dokumentasi dan pelaporan. Dengan begitu, hasil kerja tim Tenaga Program Pengendalian Stunting (TPPNS) dapat dinilai secara maksimal, terukur, dan berdampak nyata bagi masyarakat.
Wabup Mas Handy menegaskan bahwa dirinya bersama Bupati Nganjuk berkomitmen untuk hadir langsung di berbagai kegiatan sebagai bentuk dukungan penuh terhadap jalannya program Bangga Kencana.
Kehadiran tersebut, kata dia, bukan sekadar simbolis, melainkan wujud nyata keseriusan pemerintah daerah dalam memastikan setiap langkah penanganan stunting berjalan sesuai peraturan.
“Kami pastikan semua berjalan sesuai aturan. Setiap kegiatan harus terukur, tertata, dan benar-benar memberi dampak nyata bagi upaya penurunan stunting di Kabupaten Nganjuk,” pungkasnya.
Kegiatan pembinaan ini diharapkan mampu memperkuat peran kader IMP dan Sub IMP sebagai ujung tombak di masyarakat, sehingga target penurunan stunting dapat tercapai dengan lebih efektif.
Rif/Pas/adv/2025
0 komentar:
Posting Komentar