Pria asal Nganjuk Tewas Usai Menelan Kapsul Berisi Sabu-Sabu

jakarta
Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Polisi M. Awal Chaeruddin, dalam pers rilis pengungkapan kasus penemuan mayat pria di Tol Ir Soedyatmo, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis 2 Maret 2017 (matakamera/foto : humas PMJU)
Kamis, 2 Maret 2017 | Edited by Panji Lanang Satriadin

matakamera, Jakarta - Teka-teki mayat pria misterius di pinggir Tol Ir Soedyatmo Penjaringan, Jakarta Utara akhirnya terungkap Kamis, 2 Maret 2017. Seminggu usai ditemukan pada 23 Februari 2017, Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara memastikan korban meninggal akibat menelan narkoba.

Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol M Awal Chaeruddin pada Kamis 2 Maret 2017 mengatakan, penyebab kematian pria berinial YTK, asal Desa Tunglur RT 03 RW 02 Kelurahan Ngadipiro, Kecamatan Wilangan, Nganjuk, Jawa Timur ini karena yang bersangkutan menelan kapsul narkoba jenis sabu sebanyak 10 kapsul dan mengalami kontraksi.

“Saat tubuh korban kita identifikasi, di dalam celana dalamnya ditemukan keluar sebanyak tiga kapsul putih berukuran besar,” ujar Kapolres didampingi Kasat Reskrim, AKBP.Yuldi Yusman, Kasat Narkoba AKBP R. Sitinjak, MH, Kasubbag Humas Polres Metro Jakut Kompol H.M Sungkono dan Kanit Reskrim Ringan Kompol Rahmat SIK, MH, di Mapolres Jakarta Utara.

Selanjutnya, jasad pria tersebut dikirim ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), untuk diotopsi. Hasilnya, diketahui dari dalam usus mayat pria itu, kembali ditemukan 7 butir kapsul, berukuran besar dan kecil. Dan selanjutya 10 butir Kapsul yang ditemukan itu dikirim ke Badan Narkotika Nasional (BNN).

“Satu dua hari ke-10 kapsul itu diperiksa pihak BNN, didalamnya itu ternyata mengandung metaphetamine,” jelas Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol M. Awal Chaeruddin.

Lebih jauh Kapolres menjelaskan, dari olah TKP yang dilakukan oleh anggotanya, pihaknya juga menemukan sebuah tas koper merah yang tidak jauh dari lokasi jasad korban ditemukan. Dari dalam tas itu, ditemukan semacam paspor, tiket, identitas, beserta pakaian-pakaian korban.

“Kami lihat paspornya, ternyata pria ini baru saja ke Hongkong, China pada 13 Februari 2017. Sampai di Jakarta itu, pada 19 Februari 2017. Sementara, ditemukan telah tewas pada 23 Februari 2017. Berarti, ya wajar mayat ini sudah dipenuhi belatung saat ditemukan. Tewasnya ini diduga diakibatkan salah satu kapsul alami pecah, sehingga berkontraksi. Tubuhnya tidak kuat menahan, sehingga langsung tewas di tol itu,” paparnya Kombes Pol M Awal Chairuddin.

Kemudian, lanjut Kapolres, sebelum ditemukan tewas di pinggir Tol Prof Sedyatmo, Pria tesebut pada tanggal 19 Februari 2017, terekam Closed Circuit Of Television (CCTV) di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang. Saat itu tiba di Bandara Soetta dan langsung menggunakan sebuah taksi dan membawa tas koper warna merah, yang kemudian meninggalkan lokasi.

“Nah koper yang dibawa ini persis dengan yang ditemukan di lokasi korban tewas di pinggiran tol. Kemudian, Diduga kuat perutnya mules-mules. Mungkin, kapsul itu berkontraksi. Lalu si korban ini turun di tengah jalan tepatnya di pinggiran tol itu. Karena terdapat kontraksi di dalam usus karena kapsul isinya sabu itu, yah tubuh tak kuat menahannya, lalu tewas. Empat hari kemudian, atau tertanggal 23 Februari 2017, baru ditemukan,” terangnya.

Dari pengakuan kedua orangtua YTK di Nganjuk, YTK sempat pamit untuk berangkat ke Jakarta. “Orangtua korban, hanya tahunya itu. Si mayat ini waktu masih hidup, sempat pamit ke kedua orangtuanya. Saat ditanya pekerjaan korban ini, telah lama jadi pengangguran. Lalu kami menduga, apabila korban itu merupakan kurir narkoba. Tetapi masih kami dalami dulu,” pungkasnya.(ab/Humas Polres Metro Jakarta Utara)

Lihat sumber : Tribrata News Polri


Share on Google Plus

About matakamera.net

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment

Comments System