Jatim Antisipasi Dini Masuknya Varian Baru Covid-19

Rakor tingkat Provinsi Jatim untuk mengantisipasi Covid-19 varian baru, serta lonjakan kasus saat libur Nataru, Senin (15/11/2021)/matakamera.net - Panji LS
Selasa 16 November 2021

matakamera, Surabaya - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) mulai menyiapkan langkah-langkah menghadapi pandemi Covid-19, menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022.

Salah satunya, melakukan antisipasi dini kemungkinan masuknya varian baru virus Covid-19, dari luar wilayah Jatim.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, semua pihak agar mewaspadai para Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang akan masuk ke Jatim melalui pintu-pintu non penerbangan internasional, pada masa libur Nataru ini.

Hal ini terkait informasi bahwa di Malaysia dan Singapura baru-baru ini ditemukan varian baru Covid-19 yakni AY.4.2.

Untuk itu, Gubernur Khofifah meminta kepada Kapolda dan Pangdam membantu koordinasi dengan pemda yang menjadi tempat transit, serta wilayah perlintasan antar provinsi.

Kedatangan para PMI disinyalir dapat melalui pelayaran dilanjutkan  penerbangan domestik. Terlebih ketika penerbangan internasional melalui Bandara Internasional Juanda masih ditutup.

Selain bentuk kewaspadaan di area pintu masuk, Khofifah juga menyatakan bahwa kabupaten/kota harus segera menyiapkan operasi yustisi secara random, utamanya sebagai kesiapsiagaan menjelang Nataru. 

"Kondisi antisipatif ini menjadi format untuk bersiap mengantisipasi Natal dan Tahun baru," ungkap Khofifah, saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor)  bersama Forkopimda Jatim dan bupati/walikota se-Jatim, di Convention Hall Grand City Surabaya, Senin (15/11/2021).

Hadir pula dalam rakor tersebut Koordinator Tim Pakar sekaligus Juru Bicara Satgas Nasional Covid-19 Prof Wiku Adisasmito.

Lebih lanjut Khofifah mengatakan, meskipun gelombang kepulangan PMI  yang masif saat ini belum terjadi, namun tindakan preventif dan pengawasan sudah harus digencarkan. Terutama dari jalur Malaysia ke Indonesia yang bisa melalui banyak pintu.

"Koordinasi dengan kabupaten atau kota yang menjadi perlintasan harus kita koordinasikan bersama dan komunikasikan. Sangat mungkin mereka masuk melalui kapal dan lanjut dengan domestic flight, dan  sebagainya," imbau mantan Mensos RI itu.

Pada kesempatan yang sama, Khofifah juga mengingatkan, meskipun kasus Covid-19 saat ini melandai dan terus menurun, masyarakat agar tetap disiplin menjalankan  protokol kesehatan (prokes).

Masyarakat diminta untuk tidak lengah, karena saat ini masih dalam pandemi Covid-19. Pemerintah Daerah (Pemda) bersama Forkopimda pun diminta untuk melakukan upaya akseleratif vaksinasi.

"Bisa dengan pendekatan kultural serta kearifan lokal lainnya. Saya rasa seluruh kepala daerah ditingkat kabupaten maupun kota pasti paham dan memiliki caranya tersendiri, dalam melakukan upaya akseleratif yang inovatif tersebut," ujarnya.

Khofifah kemudian juga mengajak seluruh kabupaten dan kota di Jatim untuk meningkatkan vaksinasi, serta secara akseleratif menggenjot vaksinasi untuk lansia.

"Harus ada akselerasi, perlu ada percepatan yang didorong. Baik itu vaksinatornya ditambah, tenaga adminnya, layanannya ditingkatkan, kita harus bersinergi bersama untuk mengatasi semua kendala," tukasnya.

Selebihnya, Khofifah mengimbau kepada pemda dan pemkot untuk mengantisipasi bersama titik-titik wisata yang berpotensi banjir pengunjung di libur Nataru.

"Titik-titik wisata, seperti di Batu, Banyuwangi, dan titik lainnya seperti Lamongan mohon semua mengantisipasi dari berbagai lini," tegas Khofifah.

Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta menambahkan, pelaksanaan operasi yustisi di titik-titik perbatasan sangat penting. Mengingat di Nataru sebelumnya mobilitas masyarakat cukup meningkat di akhir tahun.

"Bisa juga dengan disiasati pelaksanaan operasi secara random di titik-titik tertentu," katanya

Sedangkan Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto, secara khusus mengajak seluruh kabupaten dan kota untuk fokus pada pemenuhan target vaksinasi lansia.

Suharyanto memaparkan, 21 kabupaten/kota menjadi penopang didapatnya level PPKM Jatim menjadi level 2, karena capaian vaksinasi lansia yang melebihi target. Sedangkan 17 kabupaten sisanya, dirasa Suharyanto masih perlu mengejar target.

"17 Kabupaten itu capaian vaksinasinya masih di bawah 40 persen. Kita sekarang fokus suplai vaksin ke daerah-daerah yang memang kurang untuk capaiannya. Karena itu sinergi atau kerjasama berbagai pihak sangat penting," tuturnya.

Sementara itu, Koordinator Tim Pakar dan Jubir Satgas Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan, pembatasan mobilitas menjadi kunci utama menekan laju penyebaran Covid 19. Hal itu disebutnya juga menjadi dasar implementasi kebijakan pemerintah terhadap kedatangan asing dan domestik.

Selain itu, lanjut Prof Wiku, kuncinya juga dengan pelaksanaan PPKM Mikro, yang bisa mempersempit ruang gerak virus.

"Jangan hanya percaya vaksin, tapi prokes dan pengendalian wilayah melalui satgas terkait serta kebijakan juga harus dilaksanakan dengan baik. Ini memang sulit, utamanya dalam keadaan kejenuhan masyarakat meningkat," tukasnya.

Reporter : Panji Lanang Satriadin
Editor : Rifai Abror

Share on Google Plus

About matakamera.net

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment

Comments System