Hadiri Halalbihalal Guru se-Bakorwil Madiun, Khofifah: Terus Pupuk dan Semai Nilai Akhlakul Karimah Anak Didik

Khofifah membaur bersama ribuan guru dan kepala sekolah dari Cabdindik Jatim Wilayah Madiun, Ponorogo, Kediri, Tulungagung dan Pacitan, Jumat (3/5/2024)
Jumat 3 Mei 2024

Diikuti Ribuan Guru dari Cabdindik Wilayah Madiun, Tulungagung, Kediri, Ponorogo dan Pacitan

KOTA MADIUN, matakamera.net - Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024 Khofifah Indar Parawansa menyatu bersama ribuan guru dan tenaga pendidikan dalam acara Halalbihalal Cabang Dinas Pendidikan (Cabdindik) se-Bakowil 1 Madiun, di Kota Madiun, Jumat (3/5/2024).

Dalam kegiatan yang dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Aries Agung Paewai dan Pj Wali Kota Madiun Eddy Supriyanto tersebut, Khofifah berpesan agar para guru terus memupuk dan menyemai nilai-nilai akhlakul karimah pada anak didiknya.

Menurut Ketua Umum PP Muslimat NU tersebut, untuk membangun bangsa tidak bisa hanya mengandalkan pencapaian akademik atau academic achievement yang brilian saja. Melainkan juga membutuhkan generasi yang memiliki akhlakul karimah. Di mana, hal itu harus dipupuk dan disemai sejak usia diri, remaja hingga dewasa.

“Peran dari guru hari ini sangat penting dalam membangun generasi bangsa. Tidak hanya fokus pada pencapaian akademik. Tetapi bagaimana para siswa, anak-anak kita terbangun karakternya, memiliki komitmen dan integritas menjadi pribadi yang memiliki akhlaqul karimah,” tegas Khofifah.

Menurut Khofifah, membangun bangsa membutuhkan generasi yang fatonah atau cerdas, shiddiq atau yang jujur dan berintegritas dan berakhlak yang baik,” imbuhnya.

Lebih lanjut dikatakan Khofifah, dalam menjalankan tugas sebagai seorang pendidik, guru kerapkali melibatkan hati dan perasaan saat proses transfer ilmu. Hal ini menjadi hal yang positif.


Sebab, menurut Khofifah, sensitivitas guru hari ini dalam mendidik siswa sangat penting. Terutama dalam mengasah keseimbangan antara kognitif dan juga afektif siswa.


Sebagaimana diketahui, bahwa kognitif proses pengembangan perilaku yang menekankan pada intelektualnya, seperti pengetahuan dan keterampilan berpikir. Sedangkan afektif lebih menekankan pada aspek perasaan, seperti minat dan sikap.

“Jadi pesan saya, guru-guru tolong jangan hanya fokus pada capaian dan pengembangan kognitif siswa. Tapi juga afektifnya. Agar anak-anak kita tetap memiliki sense, rasa, dan sensitivitas dalam menghadapi masalah, dan menghadapi masa depannya kelak,” tegas wanita yang baru saja menerima penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha dari Presiden RI Joko Widodo ini.

Iapun menyebutkan kondisi dunia global saat ini yang banyak peperangan, banyak konflik, dan banyak yang permasalahan yang menimbulkan perpecahan. Bahkan banyak tokoh-tokoh berkemampuan otak yang cerdas yang terlibat di dalamnya.

Hal itu menggambarkan bahwa orang yang berintelektual tinggi, ketika tidak memiliki kemampuan afektif yang terasah, bukan tidak mungkin merasa baik-baik saja ketika melakukan hal yang destruktif.

Khofifah berfoto selfie bersama para guru SMA/SMK se-Bakorwil Madiun

“Maka mengasah kemampuan afektif anak juga penting. Agar mereka memiliki empati, memiliki kejujuran, dan juga sensitifitas menjadi yang harus juga diasah oleh seorang guru pada siswanya,” tutur Khofifah.


Khofifah juga menitipkan pesan pada guru-guru se Bakorwil Madiun yang meliputi Madiun, Ponorogo, Kediri, Tulungagung dan Pacitan untuk terus mengajarkan nilai-nilai perdamaian dan persatuan pada para siswa.

“Saat ini merawat persatuan dan perdamaian sangat penting untuk dilakukan. Maka saya titip pesan agar anak-anak kita selalu aktif membangun kerukunan, menyemai perdamaian, dan menjauhkan diri dari sifat yang suka mendiskriminasi. Bahwa kita semua sama warga bangsa, bahwa yang membedakan jika kita Islam adalah kualitas ketaqwaan di hadapan Allah SWT,” ucap Khofifah.

Untuk diketahui, selama memimpin Jatim, Khofifah telah menuai banyak prestasi di bidang pendidikan. Mulai dari Jatim menjadi daerah dengan penerimaan di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) tertinggi di Indonesia selama empat tahun berturut-turut. Baik yang jalur tanpa tes maupun dengan tes.

Selain itu, Jatim juga berhasil menjadi juara Umum Olimpiade Sains Nasional tiga tahun berturut-turut sejak 2020 sampai 2022, kemudian Jawa Timur juga menjadi Juara Umum Lomba Kompetisi Siswa (LKS) SMK Nasional XXXI Tahun 2023.

“Terus kejar prestasi akademik itu sangat penting. Namun membangun generasi Jatim yang berakhlakul karimah juga tak kalah pentingnya,” pungkas Khofifah.

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Aries Agung Paewai mengatakan, Halalbihalal ini diikuti tak kurang dari 1.600 guru se-Bakorwil Madiun. Antara lain dari Cabdindik Wilayah Madiun, Cabdindik Wilayah Ponorogo, Cabdindik Wilayah Kediri, Cabdindik Wilayah Tulungagung dan dari Cabdindik Wilayah Pacitan.

"Semua guru di lingkungan Bakorwil Madiun dan seluruh Jawa Timur siap meningkatkan kinerja dan prestasi dengan menyeimbangkan capaian akademik dan peningkatan nilai akhlakul karimah," ujar Aries.

Aries juga mengapresiasi semangat dan antusiasme tinggi para guru mengikuti halalbihalal ini. Salah satunya seperti ditunjukkan Cabdindik Wilayah Kediri, yang memberangkatkan 660 orang untuk mengikuti forum ini.

"Kami apresiasi semangat luar bisa rekan-rekan guru dan kepala sekolah dari Cabdindik Kediri, jauh-jauh datang dari Kediri untuk ikut menyemarakkan Halalbihalal di Bakorwil Madiun," ungkap Aries.

Untuk diketahui, sebanyak 660 orang rombongan Cabdindik Wilayah Kediri terdiri dari para pengawas, kepala sekolah dan guru yang diberangkatkan menggunakan 10 armada bus besar, 3 bus medium dan 3 unit mobil minibus.

Kepala Cabdindik Jatim Wilayah Kediri, Adi Prayitno mengatakan, apa yang disampaikan Khofifah dalam forum halalbihalal ini menjadi pedoman penting bagi para kepala sekolah dan guru dalam melaksanakan tugas-tugasnya di sekolah.

Menurut Adi, untuk bisa membangun akhlakul karimah anak-anak didik di sekolah, maka harus dimulai dari diri kepala sekolah dan para gurunya. 

"Guru dan kepala sekolah harus bisa menunjukkan nilai akhlakul karimah dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya taat mengikuti pemimpin. Karena itu pula seluruh guru dan kepala sekolah dari Cabdindik Kediri sejumlah 660 orang hadir dalam halalbihalal ini," ujar Adi Prayitno.

Rif/Pas/2024
Share on Google Plus

About matakamera.net

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment

Comments System