![]() |
Kades Sonobekel Sentot Rudi Prastiono di sela menerima kunjungan tim juri Desa Berseri DLH Jatim, Rabu (25/6/2025) |
Kunjungan ini menjadi babak penting bagi Sonobekel dalam upaya mereka meraih predikat Desa Berseri Madya, setelah sebelumnya berhasil di tingkat Pratama.
Lomba Desa Berseri sendiri memiliki tiga tingkatan: Pratama, Madya, dan Mandiri.
Jika di tingkat Pratama penilaian berfokus pada 2 RW, untuk mencapai Madya, sebuah desa harus mampu mengelola minimal 3 RW. Tingkat tertinggi, Mandiri, mensyaratkan pengelolaan 4 RW atau lebih.
Desa Sonobekel menunjukkan komitmennya dengan mempersiapkan diri untuk penilaian tingkat Madya ini.
Enam Kriteria Penilaian, Sonobekel Unggul dalam Pengelolaan Sampah
Ketua tim verifikasi dari DLH Jawa Timur, Zaini Achmad, menjelaskan bahwa ada enam kriteria utama yang dinilai. Dimulai dari presentasi kader lingkungan dan Kepala Desa, penilaian dilanjutkan dengan observasi kelembagaan dan lingkungan kantor desa.
Tak berhenti di situ, tim juga menyisir enam RT di tiga RW berbeda (RW Dusun Gilis, Sambirejo, dan Sekarputih) untuk melihat langsung implementasi di lapangan.
"Alhamdulillah, untuk biopori kita sebut ini biopori premium karena bagus," ujar Zaini. Ia menambahkan kekagumannya terhadap berbagai inovasi biopori yang ditemukan di Sonobekel, mulai dari pipa paralon hingga botol/galon air mineral.
![]() |
Tim juri Desa Berseri DLH Jatim terjun langsung ke Desa Sonobekel Tanjunganom Nganjuk, Rabu (25/6/2025) |
Tak hanya itu, pengelolaan sampah di desa ini juga dinilai sangat baik, dengan keberadaan bank sampah yang memiliki banyak nasabah dari berbagai RT. "Terkait dengan pengelolaan sampah dinilai bagus dikarenakan juga ada bank sampahnya dan nasabahnya dari RT satu ke RT lainnya juga banyak," imbuhnya.
Pemanfaatan lahan yang optimal dan produksi Pupuk Organik Cair (POC) juga menjadi nilai tambah.
Nganjuk, Pemegang Rekor Usulan Desa Berseri Terbanyak
Zaini mengungkapkan bahwa kunjungan ke Desa Sonobekel ini atas usulan dari DLH Kabupaten Nganjuk.
Menariknya, selama tiga tahun terakhir, Kabupaten Nganjuk adalah pemegang rekor pengusulan desa terbanyak untuk mengikuti Desa/Kelurahan Berseri Provinsi Jawa Timur.
"Untuk tahun 2025 ini ada 26 Desa/Kelurahan yang diusulkan untuk mengikuti Desa/Kelurahan Berseri Provinsi Jawa Timur, salah satunya adalah Desa Sonobekel untuk kategori Madya," jelas Zaini.
Ia pun berharap desa-desa lain dapat meniru jejak Sonobekel, terutama dalam pengelolaan sampah di tingkat sumber, sehingga dapat membantu DLH Kabupaten Nganjuk mencapai target "Zero Waste" atau tidak ada sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Kesadaran Kolektif dan Potensi Ekonomi Sampah
Di tempat yang sama, Kepala Desa Sonobekel, Sentot Rudi Prastiono, menyambut baik kedatangan tim penilai. Ia menjelaskan bahwa kegiatan pengelolaan bank sampah menjadi cikal bakal berkembangnya berbagai inisiatif lingkungan di desanya.
Meskipun ada enam indikator penilaian, Sentot menegaskan bahwa manajemen pengelolaan sampah adalah yang terpenting.
"Dari penilaian hari ini, banyak ilmu juga dari para beliau-beliau, karena ada evaluasi setelah disurvei lapangan, sehingga kami berharap masyarakat bisa sadar (ada kesadaran kolektif) bahwa sampah adalah tanggung jawab kita bersama (sampahmu tanggung jawabmu)," pungkas Sentot.
Ia juga menekankan bahwa sampah memiliki nilai ekonomis, dan ke depannya, pengelolaan sampah di Desa Sonobekel harus terus ditingkatkan.
Kunjungan tim penilai ini menjadi motivasi bagi Desa Sonobekel untuk terus berinovasi dan bersinergi dalam menjaga kelestarian lingkungan. Akankah Desa Sonobekel berhasil meraih predikat Desa Berseri Madya dan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain? Kita tunggu hasilnya!
Rif/Pas/2025
0 komentar:
Posting Komentar