Komisi III dan Aktivis Temukan Banyak Pelanggaran di Proyek Jalan Paving Desa Baron, PAD Terancam Melayang

Aktivis LKHPI Hamid Effendi menunjukkan salah satu titik pelanggaran proyek jalan paving di Desa Baron
Rabu 11 Juni 2025

NGANJUK, matakamera.net - Harapan Desa Baron, Kecamatan Baron, Kabupaten Nganjuk untuk mendongkrak Pendapatan Asli Desa (PAD) senilai Rp 10 juta per tahun dari sewa jalan paving di atas saluran irigasi kini di ujung tanduk.

Proyek jalan yang sedianya menjadi akses vital bagi PT. Setia Hati Halim itu, terindikasi kuat melanggar aturan dan terancam dibongkar.

Jalan paving sepanjang 200 meter dengan lebar 2,5 meter yang dibangun sejak awal 2025 ini rencananya akan disewa PT Setia Hati Halim setelah pabrik plastik tersebut beroperasi. Namun, mimpi manis PAD Desa Baron terpaksa pupus.

Pada Selasa (10/6/2025), Wakil Ketua Komisi III DPRD Nganjuk, Raditya Yuangga, melakukan inspeksi mendadak (sidak) di lokasi jalan paving selatan Balai Desa Baron. Hasilnya mengejutkan: empat poin pelanggaran fatal ditemukan!

"Pembongkaran saya kasih waktu satu bulan, kalau tidak dibongkar maka izin pabrik jangan harap akan keluar," tegas Yuangga.

Indikasi pelanggaran tersebut meliputi:

• Pengalihan fungsi saluran irigasi menjadi jalan pabrik

• Penarikan uang sewa jalan sebesar Rp 10 juta per tahun tanpa dasar hukum yang jelas

• Belum adanya izin pemanfaatan saluran irigasi dari Balai Besar Sungai Brantas

• Tidak adanya analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL)


Ancaman pembekuan izin pabrik jika ultimatum tak dipenuhi, bukan gertak sambal.

Temuan tersebut juga diamini oleh aktivis LKHPI Nganjuk Hamid Effendi. Ia menyebut pelanggaran-pelanggaran serius dalam proyek Dana Desa 2022 senilai Rp 78.641.510 tersebut berpotensi menimbulkan kerugian negara dan mengarah tindak pidana korupsi.

"Ini pelanggaran serius dan kami akan melaporkan ke aparat penegak hukum," ujarnya.

Menanggapi peringatan keras ini, Kepala Desa Baron, Slamet Indrianto, menyatakan kesiapannya untuk membongkar jalan ilegal tersebut. "Kita akan segera melakukan pembongkaran, agar saluran irigasi berfungsi dengan baik kembali," ujarnya.

Polemik jalan ilegal ini menjadi sorotan serius, mengingat pentingnya kepatuhan terhadap aturan dan dampak lingkungan yang ditimbulkan. Akankah pembongkaran ini menjadi pelajaran berharga bagi pembangunan infrastruktur di masa mendatang?

Rif/Pas/2025
Share on Google Plus

About matakamera.net

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar

Comments System