Akademisi Soroti Demo DPR, Apresiasi Langkah Presiden Prabowo dan Ingatkan Pentingnya Persatuan

Muhamad Sofyan, akademisi sekaligus pemerhati hukum-politik
Senin 1 September 2025

JAKARTA, matakamera.net - Akademisi sekaligus pemerhati hukum-politik, Muhamad Sofyan, menyoroti gelombang demonstrasi menolak tunjangan DPR serta seruan pembubaran lembaga legislatif yang berujung ricuh di sekitar Gedung DPR RI.

Muhamad Sofyan menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Affan Kurniawan, driver ojek online yang meninggal dunia setelah ditabrak dan dilindas oleh kendaraan taktis milik Satuan Brigade Mobil (Brimob) Kepolisian Daerah Metro Jaya pada saat adanya aksi demo di sekitaran Gedung DPR RI pada 28 Agustus 2025.

Sofyan menilai peristiwa tersebut menjadi peringatan penting agar aparat lebih berhati-hati dan humanis dalam mengawal massa aksi. Ia menekankan bahwa keselamatan rakyat harus menjadi prioritas utama dalam negara demokrasi.

Di sisi lain, ia menilai DPR RI perlu melakukan evaluasi pola komunikasi publik, terutama terkait isu tunjangan dan fasilitas dewan yang menuai gelombang protes. Menurutnya, penyampaian kebijakan harus dilakukan secara santun, transparan, dan berpihak pada kepentingan masyarakat.

Sofyan juga mengingatkan agar masyarakat tetap tertib dalam menyampaikan aspirasi serta mewaspadai potensi penunggang aksi dari pihak-pihak berkepentingan.

Dalam pandangannya, budaya masyarakat Indonesia yang santun, menjunjung adab, dan mengedepankan musyawarah harus tetap dijaga agar demokrasi berjalan sejalan dengan jati diri bangsa.

Sofyan juga mengapresiasi langkah cepat pemerintah, khususnya Presiden Prabowo Subianto, yang merespons rangkaian aksi dengan mengedepankan sikap terbuka.

Dalam pernyataan di Istana pada Minggu (31/8), Prabowo memastikan pemerintah akan mendengar aspirasi rakyat dan menegaskan bahwa DPR RI akan mencabut sejumlah kebijakan terkait tunjangan serta kunjungan kerja luar negeri bagi anggota dewan.

Ia menilai Presiden Prabowo mempunyai insting positif, dimana inisiatif Presiden yang mengumpulkan ketua umum partai politik serta pimpinan DPR dan MPR di Istana Merdeka adalah sebagai wujud komitmen untuk menjaga stabilitas politik sekaligus meredam keresahan publik.

Menutup pandangannya, Sofyan menyerukan pentingnya menjaga persatuan bangsa di tengah dinamika kebangsaan yang kian memanas. “Indonesia hanya dapat berdiri kokoh jika seluruh anak bangsa merawatnya dengan semangat kebersamaan dan persatuan,” ujarnya.

Rif/Pas/2025
Share on Google Plus

About matakamera.net

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar

Comments System