![]() |
Ketua IKA UPMS Nganjuk sekaligus Ketua FOKAL IMM Nganjuk M. Roissudin M.Pd. |
NGANJUK, matakamera.net - Dinamika sosial-politik yang ditandai dengan maraknya aksi unjuk rasa di berbagai daerah, menuai perhatian serius dari Ikatan Keluarga Alumni Universitas PGRI Mpu Sindok (IKA UPMS) Nganjuk.
Melalui pernyataan resminya, organisasi alumni tersebut menyerukan pentingnya menjaga ketenteraman dan kondusivitas bangsa, terutama bagi kalangan pemuda dan mahasiswa.
Ketua Umum IKA UPMS Nganjuk, Muhammad Roissudin, M.Pd., yang juga mahasiswa doktoral UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, menegaskan bahwa perbedaan pendapat merupakan bagian sah dari demokrasi.
Namun, ia menekankan agar ekspresi tersebut disampaikan secara bermartabat, mengedepankan dialog, serta tidak menimbulkan kericuhan.
“Pemuda dan mahasiswa adalah garda depan bangsa. Karena itu, mereka harus menjadi teladan dalam menciptakan suasana damai di tengah masyarakat,” ujarnya, Selasa (2/9/2025).
Dalam kesempatan itu, IKA UPMS juga menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Affan, seorang pemuda yang menjadi korban dalam peristiwa unjuk rasa. Roissudin menilai, kehilangan satu nyawa manusia adalah kehilangan besar yang tidak boleh dipandang sebelah mata.
“Kehilangan satu jiwa saja adalah kehilangan yang sangat berharga bagi bangsa,” tegas pria yang juga mengemban amanah sebagai Ketua FOKAL IMM Nganjuk tersebut.
Lebih lanjut, IKA UPMS mendesak Kepolisian Republik Indonesia untuk melakukan penyelidikan secara transparan dan akuntabel, serta menindak siapa pun yang terbukti bersalah. Aparat penegak hukum juga diingatkan agar lebih humanis dalam mengayomi masyarakat demi menjaga kepercayaan publik.
Dalam pernyataan sikap yang turut ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal IKA UPMS Nganjuk, Rojabianto, MM., organisasi itu menegaskan bahwa negara wajib menjamin hak-hak dasar warga, termasuk kebebasan berpendapat, berserikat, dan berkumpul sebagaimana diatur dalam konstitusi.
“Demokrasi hanya akan tumbuh sehat jika hak-hak rakyat dilindungi, bukan ditekan atau diperlakukan secara represif,” tambahnya.
Roissudin juga mengimbau seluruh mahasiswa dan alumni UPMS untuk tidak mudah terprovokasi oleh tindakan anarkis. Menurutnya, jalan musyawarah dan komunikasi sehat adalah solusi terbaik dalam menyelesaikan berbagai persoalan bangsa.
“Kami berharap pemuda dan mahasiswa mampu menahan diri, menjaga ketenangan, serta ikut menghadirkan solusi yang mencerahkan bagi bangsa dan negara,” pungkasnya.
Pernyataan sikap tersebut menjadi penegasan komitmen IKA UPMS Nganjuk untuk terus mendorong peran mahasiswa dan pemuda dalam menjaga stabilitas serta memperkuat persatuan bangsa.
Melalui pernyataan resminya, organisasi alumni tersebut menyerukan pentingnya menjaga ketenteraman dan kondusivitas bangsa, terutama bagi kalangan pemuda dan mahasiswa.
Ketua Umum IKA UPMS Nganjuk, Muhammad Roissudin, M.Pd., yang juga mahasiswa doktoral UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, menegaskan bahwa perbedaan pendapat merupakan bagian sah dari demokrasi.
Namun, ia menekankan agar ekspresi tersebut disampaikan secara bermartabat, mengedepankan dialog, serta tidak menimbulkan kericuhan.
“Pemuda dan mahasiswa adalah garda depan bangsa. Karena itu, mereka harus menjadi teladan dalam menciptakan suasana damai di tengah masyarakat,” ujarnya, Selasa (2/9/2025).
Dalam kesempatan itu, IKA UPMS juga menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Affan, seorang pemuda yang menjadi korban dalam peristiwa unjuk rasa. Roissudin menilai, kehilangan satu nyawa manusia adalah kehilangan besar yang tidak boleh dipandang sebelah mata.
“Kehilangan satu jiwa saja adalah kehilangan yang sangat berharga bagi bangsa,” tegas pria yang juga mengemban amanah sebagai Ketua FOKAL IMM Nganjuk tersebut.
Lebih lanjut, IKA UPMS mendesak Kepolisian Republik Indonesia untuk melakukan penyelidikan secara transparan dan akuntabel, serta menindak siapa pun yang terbukti bersalah. Aparat penegak hukum juga diingatkan agar lebih humanis dalam mengayomi masyarakat demi menjaga kepercayaan publik.
Dalam pernyataan sikap yang turut ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal IKA UPMS Nganjuk, Rojabianto, MM., organisasi itu menegaskan bahwa negara wajib menjamin hak-hak dasar warga, termasuk kebebasan berpendapat, berserikat, dan berkumpul sebagaimana diatur dalam konstitusi.
“Demokrasi hanya akan tumbuh sehat jika hak-hak rakyat dilindungi, bukan ditekan atau diperlakukan secara represif,” tambahnya.
Roissudin juga mengimbau seluruh mahasiswa dan alumni UPMS untuk tidak mudah terprovokasi oleh tindakan anarkis. Menurutnya, jalan musyawarah dan komunikasi sehat adalah solusi terbaik dalam menyelesaikan berbagai persoalan bangsa.
“Kami berharap pemuda dan mahasiswa mampu menahan diri, menjaga ketenangan, serta ikut menghadirkan solusi yang mencerahkan bagi bangsa dan negara,” pungkasnya.
Pernyataan sikap tersebut menjadi penegasan komitmen IKA UPMS Nganjuk untuk terus mendorong peran mahasiswa dan pemuda dalam menjaga stabilitas serta memperkuat persatuan bangsa.
Rif/Pas/2025
0 komentar:
Posting Komentar