Di Tengah Efisiensi Anggaran, Pelatihan Perangkat Desa Nganjuk Digelar di Hotel Berbintang Kota Wisata Batu

Kegiatan pelatihan perangkat desa se-Kecamatan Patianrowo yang digelar di Hotel Purnama Kota Batu/ist

Rabu 29 Oktober 2025

NGANJUK, matakamera.net - Saat pemerintah gencar menyerukan penghematan anggaran, ratusan perangkat desa se-Kecamatan Patianrowo, Kabupaten Nganjuk, justru mengikuti kegiatan pelatihan di hotel berbintang di Kota Batu, pada 24-25 Oktober 2025.

Menurut informasi yang dihimpun matakamera.net, tak kurang dari 160 aparat desa se-Patianrowo diboyong ke kota wisata tersebut, untuk agenda yang diklaim bertujuan meningkatkan kompetensi pengelolaan pemerintahan desa.

Acaranya digelar di Hotel Purnama, hotel bintang 3 yang berlokasi di pusat kawasan wisata Kota Batu. Acara dihadiri oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Nganjuk, Plt Camat Patianrowo hingga narasumber dari Kejari Nganjuk.

Direktur Lembaga Kajian Hukum dan Perburuhan Indonesia (LKHPI), Hamid Efendi, menilai kegiatan tersebut berpotensi pemborosan uang negara dan mencederai rasa keadilan publik.

“Peningkatan kapasitas itu penting. Tapi pertanyaannya, apakah harus di hotel berbintang di luar kota? Apakah tidak ada lokasi representatif di Nganjuk yang jauh lebih hemat?" ujar Hamid saat diwawancarai, Rabu (29/10/2025).

Hamid menggarisbawahi ironi yang terjadi. Menurutnya, anggaran yang bersumber dari APBDes maupun dana transfer seharusnya diprioritaskan untuk kebutuhan dasar masyarakat. Ia menuding banyak anggaran desa kini terserap untuk kegiatan yang bersifat seremonial ketimbang substansial.

"Ini sangat ironis. Di saat yang sama kita masih bicara jalan desa yang rusak, rumah warga miskin yang perlu direhab, dan pelayanan publik yang harus ditingkatkan. Tapi uangnya malah dipakai untuk acara pelatihan di tempat mewah," tegasnya.

LKHPI mendesak agar setiap rupiah yang digunakan untuk kegiatan non-produktif seperti ini diawasi secara ketat.

Terpisah, Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi, justru mengaku belum mengrtahui perihal agenda tersebut.
Ditemui di sela acara panen raya bawang merah di Desa Mojorembun, Rejoso, Rabu (29/10/2025), Marhaen tampak kaget.

"Maaf, saya serius belum tahu (adanya kegiatan itu). Tidak ada laporan atau pemberitahuan yang masuk ke saya," aku Marhaen.

Ia menegaskan akan segera melakukan klarifikasi atas informasi yang beredar. "Kalau memang benar (terjadi), pasti akan kita panggil dan klarifikasi," janjinya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Nganjuk, Sopingi, saat dikonfirmasi justru mengarahkan awak media untuk bertanya langsung kepada Camat Patianrowo.

Atas polemik ini, LKHPI mendesak Inspektorat dan DPRD Kabupaten Nganjuk untuk tidak tinggal diam. "Inspektorat dan dewan harus turun tangan," pungkas Hamid Effendi.

Rif/Pas/2025
Share on Google Plus

About matakamera.net

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar

Comments System