Nekat Jadi Tentara Gadungan Demi Gaet Cewek

kodim 0810
Sumarsono saat diperiksa di Makodim Nganjuk (23/1/2016)
matakamera, Nganjuk - Kodim 0810 Nganjuk, Jawa Timur, menangkap seorang pemuda yang nekat mengaku sebagai anggota TNI-AD, Jumat siang 22 Januari 2016. Pelakunya bernama asli Sumarsono, 27, seorang buruh bangunan asal Dusun/Desa Sukorejo, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun. Demi menggaet wanita pujaan hatinya, diapun berubah wujud menjadi Sersan Kepala (Serka) Subiyanto, anggota Kodim 0810 Nganjuk.

Sumarono diringkus oleh tim Unit Intelijen Kodim 0810 Nganjuk dari rumah Wid, 22, wanita muda yang sudah menjadi kenalan barunya di Desa Kuncir, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk. Kasusnya terbongkar berkat laporan Wid sendiri, yang pertama kali berkenalan dengan ‘Serka Subiyanto’ di Terminal Bungurasih Surabaya, pada awal Desember 2015 lalu. Kepada Wid, Serka Subiyanto alias Sumarsono mengaku sebagai anggota Kodim Nganjuk. Wid pun langsung percaya dan jatuh hati.

7 Januari 2016, Sumarsono mengunjungi rumah Wid di Nganjuk, dengan memakai seragam PDH TNI-AD. Dia berangkat naik bus kemudian dijemput SW di Terminal Nganjuk, lalu kemudian diajak menginap di rumah SW sampai sekitar dua minggu. “Belakangan korban (Wid) curiga, setelah melihat nama di KTP berbeda, bukan Serka Subiyanto seperti yang dibilang,” ujar Komandan Kodim (Dandim) 0810 Nganjuk Letnan Kolonel (Letkol) Infanteri Akatoto.

Selam dua minggu tinggal di rumah Wid, Sumarsono beberapa kali juga meminta uang untuk berbagai alasan, sampai total Rp 930 ribu. Apalagi, selama dua minggu ini Wid tidak pernah melihat Sumarsono masuk dinas ke markas Kodim Nganjuk. Buntutnya, pagi kemarin sekitar pukul 09.00 Wid diam-diam mendatangi kerabatnya, yang seorang Babinsa di Koramil Tanjunganom, untuk menceritakan pengalamannya tersebut. “Sambil mencari tahu, apa benar ada anggota pull Kodim Nganjuk bernama Subiyanto,” sambung Aktoto lagi.

Seketika itu, sekitar pukul 10.00, Wid diantar kerabat melaporkan kasus tersebut ke Kodim Nganjuk. Tim Unit Intelijen pun dikerahkan untuk menjemput Sumarsono yang saat itu masih bersantai di rumah Wid bersama kedua orangtua wanita muda tersebut. Sumarsono berhasil dibekuk tanpa perlawan sekitar pukul 11.00, dan langsung digiring ke ruang Unit Intelijen Kodim Nganjuk. Dari tangannya, disita barang bukti antara lain setel seragam PDH TNI-AD, celana dan kaos loreng, sepatu PDH dan kaos kaki, tas ransel hijau, buku tabungan, dompet dan kartu-kartu identitas. Yang mengejutkan, saat digeledah tim Kodim menemukan pistol mainan dari tas Sumarsono, yang ternyata adalah sepucuk pisau berbentuk menyerupai pistol. “Selain itu, tanda atribut juga di lengan seragam berbeda, janggal,” urai Akatoto. Yang dimaksud adalah bet bordir Kodim 0810 di lengan kiri yang seharusnya berwarna kuning dan berbentuk melengkung, tetapi yang ada di seragam Sumarsono berwarna merah dan berbentuk kotak lurus. “Pelaku dan barang bukti langsung kami limpahkan ke Polres Nganjuk. Karena dia terbukti orang sipil, bukan militer,” Akatoto.

Surmasono sendiri, ditemui di sela interogasi siang itu sekitar pukul 14.00, mengaku tidak hanya tidur dan menginap saja di rumah Wid. Berkat tipudayanya yang mengaku sebagai prajurit TNI, dia berhasil mengajak Wid untuk berhubungan intim sehari tiga kali, sepanjang dia menginap di rumah tersebut. “Saya juga cuci baju dan bantu bersih-bersih rumah. Saya ingin menikah dengan dia (Wid,),” aku Sumarsono. Namun sayang, impiannya itu gagal total karena kini dia harus mendekam di penjara.(ab)



Share on Google Plus

About matakamera.net

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment

Comments System