Renang di Bawah Air Terjun, Santri Warujayeng Tewas Tenggelam

Jasad Ayik dievakuasi oleh warga, usai pencarian di lokasi tenggelamnya, di dasar kolam bawah Air Terjun Alas Kandung, Tulungagung, Rabu siang 25 Oktober 2017 (matakamera/ist)
Rabu 25 Oktober 2017
Edited by Panji LS

matakamera, Tulungagung - Ayik Athoul Fadli, 18, seorang remaja laki-laki, santri Pondok Pesantren Miftahul Mubtadiin Krempyang, Warujayeng, Nganjuk, tewas tenggelam saat bermain di objek wisata air terjun Alas Kandung, di Desa Tanen, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung, Rabu siang 25 Oktober 2017.

Menurut hasil visum dan olah tempat kejadian perkara oleh polisi dan tim kesehatan, remaja asal Desa Kedungombo, Kecamatan Tanjunanom, Nganjuk itu diduga tewas tenggelam di dasar telaga bawah air terjun yang dalam karena tak bisa berenang.

"Ada saksi yang melihat korban tenggelam namun tak sempat tertolong karena dalam," kata Kanit Reskrim Polsek Rejotangan, Aiptu Bilal Achmar kepada wartawan, usai kejadian.

Air terjun Alas Kandung merupakan objek wisata alam yang berada di pinggiran kawasan hutan lindung perbatasan Blitar dan Tulungagung. Air terjun ini memiliki curah air sedang namun bertingkat karena alirannya melalui beberapa lereng bukit yang berjenjang.

Pada bagian utama objek air terjun inilah yang kerap dikunjungi wisatawan, termasuk korban Ayik Athoul Fadli bersama rekan-rekannya.

Menurut penuturan saksi, saat itu korban bersama ketiga temannya yaitu Iqbal Labib, 18, Abdul Rozak, 18, dan Agung Ali Wardana, 18, hendak berwisata ke Air Terjun Alas Kandung.

Keempatnya berangkat dari Nganjuk sekitar pukul 09.00 WIB dan tiba di lokasi sekitar pukul 11.00 WIB.

Kemudian, Abdul Rozak mencebur terlebih dahulu dan kemudian disusul Agung Ali Wardana dan Iqbal Labib. Ketiga pemuda tersebut bisa berenang, sehingga korban menyusul ketiga rekannya tersebut.

"Awalnya korban hanya berenang di pinggiran kolam bebatuan. Kemudian mencoba agak ke tengah namun karena kondisi air terjun dalam dan tidak bisa berenang akhirnya tenggelam," kata Bilal Achmar.

Ketiga teman korban berusaha untuk memberikan pertolongan namun korban sudah tidak terlihat. Mengetahui hal itu, Iqbal dan kedua rekannya memberitahu warga sekitar sehingga polisi datang dan korban berhasil dievakuasi pada pukul 13.50 WIB.

"Setelah dievakuasi, jasad korban dibawa ke puskesmas setempat untuk divisum," katanya.

Bilal memastikan insiden itu murni kecelakaan dan tidak ada unsur kesengajaan mau pun kekerasan yang melibatkan pihak lain. (ds/ab/2017)

Share on Google Plus

About matakamera.net

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment

Comments System